Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/01/2020, 12:20 WIB
Ericssen,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

WASHINGTON DC, KOMPAS.com – Sidang pemakzulan terhadap Presiden Donald Trump di level Senat AS berlangsung sengit dan panas sejak Selasa (21/1/2020).

Ketua manajer yang ditunjuk DPR AS, Adam Schiff, dengan berapi-api menerangkan bahwa presiden ke-45 AS itu menipu agar bisa kembali terpilih pada PIlpres AS 2020 mendatang.

Dilaporkan The New York Times, Rabu (22/1/2020), Schiff membacakan argumentasi mengapa Trump layak dimakzulkan oleh Senat AS.

Baca juga: Pemakzulan Trump: Demokrat Tolak Tawaran Pertukaran Saksi

"Presiden Trump meminta negara asing mengintervensi proses pemilu kita yang demokratis, menyalahgunakan kekuasaannya untuk mengamankan kemenangan di pilpres mendatang," dakwanya.

Ketua Komite Intelijen DPR AS itu melanjutkan, Trump menekan Ukraina menggunakan bantuan militer senilai 391 juta dollar AS, atau Rp 5,3 triliun.

Schiff mengklaim, presiden 73 tahun itu jelas menahan bantuan militer guna mendapatkan bantuan untuk periode keduanya.

"Dalam kata lain, ini sama saja dengan menipu," kecamnya.

Selain Schiff, enam manajer pemakzulan lain yang semuanya adalah anggota House of Representatives dari Partai Demokrat ikut mendakwa Trump.

Schiff, yang dikenal sebagai pengkritik keras presiden dari Partai Republik itu, menghabiskan lebih dari empat jam membeberkan "dosa-dosa" sang presiden kenapa dia layak dimakzulkan.

“Jika Senat menolak menyatakan bersalah dan melengserkan Presiden Trump, perbuatan kriminalnya akan menjadi preseden buruk bagi presiden-presiden ke depannya yang dapat berbuat seenaknya tanpa akuntabilitas dan pengawasan dari Kongres serta aparat hukum.”

Politisi dari California itu pun mendesak Senat AS agar mengizinkan penambahan dokumen dari Gedung Putih, serta bukti dan saksi baru di sidang.

Sejauh ini, Senat yang dikuasai Republik dengan perbandingan 53 senator menolak mentah-mentah setiap usul yang diajukan Demokrat.

Sementara Gedung Putih beralasan, permintaan manajer pemakzulan dapat merusak hak kerahasiaan yang dimiliki Presiden AS.

Hadir dalam Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss, Trump dilaporkan memecahkan rekor berkicaunya di Twitter dengan 142 twit dan ritwit dalam sehari, merespons orang yang membela dirinya.

Presiden ke-44 AS itu mengecam Schiff sebagai politisi korup yang membodohi rakyat. Dia juga memuji tim kuasa hukumnya yang menurut dia telah melaksanakan tugas yang baik dengan membelanya di sidang.

Sejauh ini, tidak ada tanda-tanda yang menunjukkan Trump akan dilengserkan. Angka 67 senator yang diperlukan untuk memakzulkan taipan real estat itu hampir pasti tidak akan tercapai.

Baca juga: Debat Lebih dari 12 Jam, Senat AS Setujui Aturan Sidang Pemakzulan Trump

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com