Analis Tareq Harb mengatakan, seruan Mahdi agar pasukan AS diusir adalah bentuk antisipasi dari reaksi grup pro-Iran.
"Dia tidak mempunyai pilihan lain selain mengambil sikap tegas terhadap keberadaan militer AS di Irak," papar Harb.
Seruan itu terjadi setelah Qasem Soleimani, komandan Pasukan Quds, tewas bersama wakil pemimpin Hashed al-Shaabi, Abu Mahdi al-Muhandis.
Kendaraan yang ditumpangi Muhandis serta Soleimani hancur dihantam rudal dari drone MQ-9 Reaper di Bandara Internasional Baghdad, Jumat (3/1/2020).
AS melalui Pentagon menjelaskan, mereka membunuh Soleimani karena bertanggung jawab atas serangan yang menimpa warganya di seluruh Timur Tengah.
Kematian Soleimani yang dianggap pemimpin terkuat kedua di Iran membuat sejumlah kelompok milisi menyerukan balas dendam.
Baca juga: Konflik Iran-AS Memanas, KBRI Teheran Imbau WNI Tingkatkan Kewaspadaan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.