ROMA, KOMPAS.com - Indonesia turut mengirim delegasi untuk berpartisipasi dalam Sidang Komite Ketahanan Pangan Global atau Committee on World Food Security (CFS) ke-46.
Agenda tersebut digelar di kantor pusat Food and Agriculture Organisation (FAO) di Roma, Italia, pada 14-18 Oktober 2019.
Dalam side event bertema "Fighting Hunger between Rights and Inequalities" yang dilaksanakan di sela-sela sidang CFS ke-46, Senin (14/10/2019), Indonesia menjadi salah satu pembicara dan menyampaikan pentingnya pengarusutamaan pendekatan hak atas pangan dalam pencapaian ketahanan pangan.
Kepala BKP Kementan, Dr Agung Hendriadi menyampaikan bahwa kesetaraan merupakan prinsip penting yang harus terus diupayakan dalam implementasi hak atas pangan.
Baca juga: Tandai Peringatan 17 Agustus di Italia, KBRI Roma Pukul Gong
Indonesia telah mengembangkan kerangka kebijakan untuk memperkuat hak atas pangan.
Hak atas pangan sebagai komponen dasar untuk menciptakan sumber daya manusia berkualitas juga telah dijamin dalam UUD 1945.
Kepala BKP juga menyampaikan pengalaman Indonesia dalam mengembangkan beberapa program yang fokus pada aspek ketersediaan, akses dan pemanfaatan pangan.
Selain itu, Indonesia juga telah memberdayakan kelompok wanita tani untuk memanfaatkan pekarangan rumah sebagai sumber pangan keluarga sekaligus sumber tambahan pendapatan melalui program Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL).
Sampai saat ini, Indonesia telah memberdayakan lebih dari 20.000 kelompok wanita tani, atau setara dengan sekitar 600.000 rumah tangga petani atau 2,5 juta masyarakat.
Baca juga: Sakit dan Berbaring di Ambulans, Pria Ini Nyoblos di KBRI Singapura
Upaya yang dilakukan tersebut telah berdampak pada penurunan rasio gini dan tingkat kemiskinan, khususnya kemiskinan pedesaan.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan