Iran telah membantah tuduhan tersebut, meski Arab Saudi dan AS mengaku telah memiliki bukti dan telah memulai penyelidikan terhadap serangan itu.
Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif mengatakan bahwa Riyadh sedang memanfaatkan situasi ketegangan yang terjadi untuk membuka jalan bagi masuknya pasukan asing ke wilayah Teluk.
Baca juga: Menlu Iran kepada Arab Saudi: Keamanan Tidak Bisa Dibeli
AS mengatakan telah menyiagakan pasukan tambahan untuk ditempatkan di Arab Saudi setelah mendapat permintaan dari kerajaan tersebut.
Pasukan yang disiapkan meliputi 200 tentara, sistem peluncur rudal Patriot, serta sistem pertahanan rudal THAAD.
Sementara Zarif mengatakan bahw solusi untuk mewujudkan perdamaian di wilayah itu adalah dengan mengakhiri perang di Yaman.
"Ketegangan di kawasan itu akan berakhir dan itu akan menghentikan wibawa Arab Saudi menjadi semakin rusak," katanya.
Puluhan ribu orang, kebanyakan merupakan warga sipil, telah menjadi korban tewas dalam Perang Yaman, sejak Arab Saudi dan sekutunya melakukan intervensi pada Maret 2015.
Pertempuran juga telah menggusur jutaan orang dan menyebabkan lebih dari dua pertiga penduduknya membutuhkan bantuan.
Baca juga: 3 Negara Ini Sepakat Iran Berada di Balik Serangan ke Fasilitas Minyak Arab Saudi