Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Presiden Ukraina Bercanda soal Percakapan Para Pemimpin Dunia di Grup WhatsApp..

Kompas.com - 23/09/2019, 07:35 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

KIEV, KOMPAS.com - Apa yang mungkin terjadi jika seorang mantan komedian yang menjadi pemimpin negara memaparkan presentasi dalam sebuah pertemuan bisnis internasional?

Barangkali yang terjadi adalah presentasi yang dibalut dengan lelucon dan candaan, seperti yang dilakukan oleh Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, dalam sebuah pertemuan dengan pebisnis internasional di Kiev beberapa waktu lalu.

Dalam kesempatan pertemuan tahunan ke-16 Yalta European Strategy (YES), yang digelar pada 12-14 September lalu, Zelensky menampilkan sebuah hiburan dalam presentasinya.

Zelensky menyajikan sebuah video yang menampilkan rekaan perbincangan para pemimpin dunia dalam grup WhatsApp.

Baca juga: Bahas Konflik di Ukraina Timur, Zelensky Telepon Putin untuk Pertama Kali

Zelensky, yang sebelum menjabat dikenal sebagai seorang aktor komedi, penulis skenario, dan sutradara, secara mengejutkan memenangkan pemilihan presiden Ukraina pada Mei lalu.

Video yang dipersiapkan Zelensky bersama mantan tim komikanya itu pun menjadi viral di media sosial.

 

Dilaporkan bahwa video tersebut ditampilkan saat acara jamuan makan malam di hadapan pada tamu undangan pertemuan YES.

Dalam video presentasi sang presiden ditampilkan seolah-olah para pemimpin dunia bergabung dalam sebuah grup di aplikasi pesan, WhatsApp.

Baca juga: PM Kanada Janji Dukung Ukraina Hadapi Agresi Rusia

Grup tersebut diikuti pemimpin dunia dari Amerika Serikat, China, Rusia, Inggris, Finlandia, dan beberapa negara lainnya.

Salah satu lelucon dalam video tersebut yakni saat Ukraina bertanya siapa yang menjadi admin dalam grup tersebut, yang langsung dijawab dengan cepat oleh China dan Rusia.

Namun admin yang sesungguhnya adalah AS yang kemudian langsung mengeluarkan China dan Rusia dari perbincangan grup.

Lelucon lainnya adalah saat Korea Utara bergabung dalam perbincangan, yang disambut ucapan selamat dari Ukraina karena akhirnya internet masuk ke negara itu.

Namun Korea Utara menjawab jika dia harus menyeberang ke Korea Selatan sebelum akhirnya bisa bergabung dalam perbincangan tersebut.

Baca juga: AS Beri Bantuan Militer ke Ukraina Senilai Rp 3,5 Triliun

Korea Utara kemudian mengirimkan "stiker" bom atom, yang dengan cepat dijawab AS, "Stiker yang bagus, tapi Anda tidak perlu mengirimkannya kepada saya".

Lewat rekaan dialog pemimpin dunia dalam video tersebut, Zelensky seolah ingin mengajak hadirin untuk menertawakan isu-isu yang memang terjadi di dunia nyata.

Meski diawali dengan sebuah lawakan, namun dalam pertemuan tersebut Zelensky juga memaparkan presentasi sesungguhnya, di mana dia meminta para pelaku bisnis internasional untuk berinvestasi di Ukraina. Dia pun mempresentasikan sejumlah proyek yang menjanjikan.

"Kami memiliki sejumlah proyek yang saya jamin bakal menarik bisnis asing, yakni energi, infrastruktur, dan sirkulasi tanah yang transparan," ujarnya dalam pertemuan yang digelar di Kiev itu.

Secara khusus, Zelensky mempresentasikan sejumlah proyek di antaranya irigasi tanah di wilayah selatan Ukraina, produksi film di Kiev, resor baru di pantai Laut Hitam, resor ski di Slavske dan Borzhava, pengembangan pulau Khortytsia, serta sebuah taman hiburan berskala besar.

Baca juga: Ukraina Bebaskan Terduga Saksi Kunci Jatuhnya Pesawat Malaysia Airlines MH17

"Ini belum seluruhnya dari daftar alasan mengapa kami mengundang Anda untuk berinvestasi di Ukraina," tambah presiden, seperti dikutip Interfax.

Pertemuan tahunan ke-16 YES tersebut dihadiri lebih dari 400 tamu undangan yang terdiri dari para politisi, diplomat, pengusaha, aktivis sipil, serta pakar dari 26 negara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com