Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jika Perang Pecah di Timur Tengah, Cadangan BBM Australia Bisa Habis dalam 3 Minggu

Kompas.com - 20/09/2019, 21:37 WIB
Agni Vidya Perdana

Editor

Angka meliputi minyak yang telah melalui proses penyulingan dan dapat langsung dijual di SPBU, maupun minyak mentah yang masih harus disuling di tempat kilang minyak di Australia untuk menjadi produk siap pakai.

Ketegangan politik bisa membuat permasalahan ini menjadi lebih rumit.

Sumber pasokan minyak yang sudah disuling ke Australia adalah Korea Selatan, Singapura, Jepang, Malaysia dan China. Dan semua negara itu bergantung dari pasokan minyak mentah dari Timur Tengah.

Perang terbuka di Timur Tengah yang menghentikan pergerakan kapal tanker minyak akan sangat mempengaruhi persediaan BBM Australia.

Baca juga: Produksi Minyak Arab Saudi Dipastikan Kembali Normal di Akhir September

Marsekal Udara John Blackburn menuduh Pemerintah Australia telah bersikap sembrono.

"Pemerintah tidak memiliki pasokan sendiri di dalam negeri, tidak memberikan mandat minimum persediaan yang harus dimiliki oleh industri, seperti yang dilakukan banyak negara maju lainnya," katanya.

"Kita pada dasarnya tergantung kepada pasar. Dan yang harus kita ingat, semua perusahaan minyak adalah perusahaan asing."

Negara lain memiliki persediaan BBM lebih besar. Amerika Serikat memiliki cadangan minyak 700 juta barel. Jumlah itu diperkirakan akan cukup untuk persediaan selama enam bulan.

Baca juga: Menlu AS: Serangan Iran ke Kilang Minyak Saudi adalah Aksi Perang

Pemerintah Australia sedang berunding dengan Amerika Serikat untuk mendapat cadangan minyak tersebut bila keadaan menjadi sangat buruk.

Menurut aturan yang dikeluarkan Badan Energi Internasional (IEA) negara seperti Australia harus memiliki cadangan BBM untuk 90 hari.

Namun menurut kajian yang dilakukan oleh Departemen Energi Australia akhir tahun 2018, cadangan minyak total di Australia hanya bertahan sampai 53 hari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com