COLOMBO, KOMPAS.com - Kepolisian Sri Lanka mengeluarkan permohonan untuk mencari tujuh orang korban selamat dalam insiden serangan bom bunuh diri Minggu Paskah untuk membantu penyelidikan.
Ketujuh orang yang diduga berada di lokasi insiden itu hilang tanpa memberi keterangan kepada petugas penyelidik.
Dilansir AFP, juru bicara kepolisian Sri Lanka, Ruwan Gunasekera, tim penyelidik telah meminta keterangan dari 81 korban selamat. Namun mereka ingin berbicara dengan tujuh korban lainnya yang meninggalkan rumah sakit tanpa memberi rincian kontak.
Baca juga: Diprotes Warga, Makam Pelaku Pembom Bunuh Diri Sri Lanka Dipindah
"Pihak Departemen Investigasi Kriminal (CID) sangat ingin berbicara dengan mereka dan kami mengeluarkan permohonan untuk melacak orang-orang ini sehubungan dengan serangan bom itu," kata Gunasekera kepada wartawan di Colombo, Kamis (5/9/2019).
Gunasekera tidak mengatakan bahwa mereka mencurigai para korban yang menghilang terlibat dengan pelaku serangan bom bunuh diri pada 21 April yang menewaskan sedikitnya 258 orang dan melukai hampir 500 lainnya.
"Sejauh ini polisi telah menyita aset senilai 600 juta rupee (sekitar 46 miliar) dari para pelaku bom bunuh diri dan keluarga dekat mereka."
"Total sebanyak 293 orang masih ditahan saat ini untuk penyelidikan lebih lanjut," ujar Gunasekera, dikutip AFP.
Baca juga: Penyelidik Sebut Serangan Bom Paskah di Sri Lanka Tak Berkaitan Langsung dengan ISIS
Sementara Presiden Sri Lanka, Maithripala Sirisena, yang juga menjabat sebagai menteri hukum dan ketertiban, mengatakan bahwa semua yang bertanggung jawab atas serangan itu telah terbunuh atau ditahan.
Keadaan darurat dinyatakan tidak lama setelah serangan bom pada Minggu Paskah itu, yang diperpanjang hingga empat bulan kemudian pada bulan Agustus.
Pemerintah Sri Lanka menyebut kelompok jihad lokal, National Thowheeth Jamaat (NTJ) sebagai kelompok yang bertanggung jawab atas serangan, yang diklaim ISIS tersebut.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.