Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Sri Lanka Tolak Penyelidikan Ledakan Bom Minggu Paskah

Kompas.com - 08/06/2019, 16:33 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

COLOMBO, KOMPAS.com - Presiden Sri Lanka dilaporkan melakukan penolakan terhadap upaya penyelidikan ledakan bom yang terjadi pada Minggu Paskah April lalu.

Presiden Maithripala Sirisena melakukan pertemuan kabinet darurat pada Jumat malam (7/6/2019) untuk menentang komite penyelidikan yang dilakukan Parlemen Sri Lanka.

Baca juga: Pascaserangan Bom, Menteri Muslim Sri Lanka Mundur Massal

Pembentukan komite itu sebagai respon atas serangan bom bunuh diri yang terjadi pada 21 April lalu dan membunuh 258 orang, 45 di antaranya warga asing, dan melukai lebih dari 500 orang.

Kepala Intelijen Nasional Sisira Mendis dikabarkan dipecat setelah memberi kesaksian dalam rapat dengar pendapat pekan lalu bahwa serangan itu sejatinya bisa dicegah.

Dilansir AFP Sabtu (8/6/2019), Mendis juga bersaksi Sirisena gagal menggelar pertemuan untuk menilai ancaman dari kelompok radikal yang menyerang tiga hotel dan tiga gereja itu.

Kantor kepresidenan tidak memberikan komentar atas kabar itu. Televisi yang menayangkan berita itu langsung menghentikannya di tengah jalan atas perintah Sirisena.

Sumber dari kementerian menuturkan Sirisena menolak mengizinkan polisi hingga intelijen untuk memberikan kesaksikan terkait ledakan bom itu di depan parlemen.

Dikatakan rapat kabinet yang sempat panas itu akhirnya diakhiri tanpa memberi "solusi" apapun seperti apakah parlemen bakal dibubarkan atau tidak.

Baik sekretaris pertahanan maupun kepala polisi menilai Sirisena yang juga menteri pertahanan tak mengikuti protokol ketika menanggapi peringatan intelijen soal serangan bom.

Kelompok ekstremis lokal dan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) mengklaim bertanggung jawab dan sejak saat itu, Sri Lanka berada dalam kondisi darurat nasional.

Pekan lalu, Sirisena menuturkan dia bertemu kepala polisi dan pejabat tingginya 13 hari sebelum serangan dan mengklaim tak menerima informasi yang diberikan oleh India.

Sirisena pun langsung mencopot pejabat pertahanan Hemasiri Fernando dan menangguhkan Kepala Polisi Pujith Jayasundara setelah insiden serangan itu.

Kabar tersebut terjadi jelang kunjungan Perdana Menteri India Narendra Modi ke Colombo selepas lawatannya dari Maldives pada Minggu besok (9/6/2019).

Baca juga: Kepala Polisi Tuding Presiden Sri Lanka Telah Gagal Cegah Bom Minggu Paskah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com