WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Sepanjang 2019 ini, jumlah korban tewas karena penembakan massal yang terjadi di Amerika Serikat ( AS) sudah menyentuh angka 300 orang.
Merujuk kepada situs Mass Shooting Tracker seperti diwartakan AFP Senin (29/7/2019), terdapat 302 korban tewas dan 1.070 orang di antaranya terluka.
Sepanjang Juli ini saja, terdapat 47 orang tewas dan 202 lainnya luka-luka. Terdapat juga sembilan insiden penembakan massal yang terjadi sepanjang akhir pekan lalu.
Baca juga: Bocah Usia 6 Tahun Jadi Korban Tewas Penembakan di Festival Bawang Putih California
Salah satu yang menyita perhatian adalah insiden di festival bawang putih yang berlokasi di Gilroy, California, pada Minggu sore waktu setempat (28/7/2019).
Tiga orang tewas, satu di antaranya adalah bocah enam tahun bernama Stephen Romero, ketika pelaku yang bernama Santino William Legan datang dan menembaki pengunjung.
Aparat setempat menyatakan, pelaku yang baru berumur 19 tahun itu menembak menggunakan senapan serbu AK-47 yang dia beli secara ilegal di Nevada, dilansir BBC.
Aksi Legan berhenti setelah dia ditembak mati oleh polisi sekitar satu menit setelah penyerangan. Polisi berujar mereka belum tahu apa motif Legan.
Namun berdasar pemberitaan media AS, penyidik sempat menemukan dan meneliti media sosial Legan, di mana si pelaku di Instagram menyebut diri sebagai supremasi kulit putih.
Salah satu pesan yang diunggah sebelum penembakan massal memperlihatkan kerumunan pengunjung di festival. "Ayy, festival bawang putih tiba. Ayo dapatkan harga yang mahal di sini," ujarnya.
Kemudian pesan kedua menunjukkan gambar Smokey Si Beruang memegang tanda bertuliskan "Fire Danger High Today" disertai pesan lain yang bernada anarki.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan