BEIJING, KOMPAS.com - China memperingatkan bisa menempatkan pasukan jika mendapat permintaan dari pemerintah Hong Kong dalam upaya mempertahankan "ketertiban umum".
Hong Kong jatuh dalam krisis terburuk setelah jutaan pengunjuk rasa memenuhi jalanan dan kadang terjadi bentrok antara polisi dengan demonstran.
Para demonstran terpicu oleh usulan peraturan yang mengizinkan adanya ekstradisi ke China. Aksi itu kemudian berkembang menjadi seruan reformasi demokrasi.
Baca juga: Mahasiswa China Bentrok dengan Massa Pro Hong Kong di Universitas Queensland Australia
Dilansir AFP Rabu (24/7/2019), Beijing sudah menyebut aksi protes Hong Kong sebagai "kekerasan ekstrem dan ilegal". Namun menyerahkan penanganannya kepada pemerintah setempat.
Juru bicara Kementerian Pertahanan China Wu Qian dalam konferensi pers menjelaskan bahwa pemerintah pusat "memantau secara serius" situasi di Hong Kong.
Saat ditanya bagaimana cara mereka menangani situasi, Wu mencatat ada "ketentuan yang jelas" terpampang di Artikel 14 UU Garnisun Hong Kong tanpa menjelaskan lebih detil.
Berdasarkan artikel itu, pemerintah Hong Kong "jika diperlukan" bisa meminta bantuan garnisun atau pasukan demi "mempertahankan ketertiban umum".
Ini adalah kali pertama Beijing menyatakan secara langsung kemungkinan mengerahkan Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) demi meredam aksi protes di Hong Kong.
PLA sudah mendirikan sebuah garnisun di Hong Kong sejak mantan koloni Inggris itu dikembalikan kepada China daratan pada 1997. Namun, pasukan itu jarang terlihat di publik.
Peringatan itu muncul beberapa hari setelah terjadi aksi vandalisme di mana pengunjuk rasa merusak dinding kantor perwakilan China dan merusak lambang nasional.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.