Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 12/07/2019, 08:23 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON, KOMPAS.com - Departemen Pertahanan Amerika Serikat sedang mempertimbangkan untuk melakukan pengawalan militer untuk kapal-kapal komersial yang berlayar melintasi perairan Teluk.

Rencana tersebut menyusul insiden penyergapan terhadap kapal tanker Inggris oleh sejumlah kapal yang menurut AS adalah milik Garda Revolusi Iran pada Rabu (10/7/2019).

Pentagom saat ini sedang mengumpulkan koalisi yang setuju dalam hal menyediakan pengawalan militer dan angkatan laut untuk kapal-kapal komersial di wilayah Teluk.

"Saya pikir ini akan berkembang dalam beberapa pekan ke depan," kata Jenderal Mark Milley, kandidat Gedung Putih untuk ketua Kepala Staf Gabungan AS.

Baca juga: 5 Kapal Iran Diduga Coba Rebut Kapal Tanker Inggris di Selat Hormuz

Sebelumnya, Kamis (11/7/2019), pemerinta Inggris juga menuduh Iran telah mengerahkan tiga kapalnya untuk menghambat perjalanan kapal tanker British Heritage saat hendak memasuki Selat Hormuz.

"Kami sungguh prihatin dengan tindakan ini dan mendesak kepada pemerintah Iran untuk menurukan ketegangan di kawasan itu," kata juru bicara perdana menteri Inggris, dikutip AFP.

Upaya pencegatan terhadap kapal tanker Inggris diduga berkaitan dengan penyitaan kapal tanker Iran, Grace 1, di Gibraltar, oleh Marinir Inggris pada 4 Juli lalu.

Kapal tanker yang penuh bermuatan minyak itu diyakini akan dikirim ke Suriah dan hal tersebut telah melanggar sanksi ekspor minyak Iran.

Dugaan keterlibatan Garda Revolusi Iran dalam insiden terbaru tersebut diperkuat dengan pernyataan Presiden Iran Hassan Rouhani yang memperingatkan kepada AS dan Inggris akan konsekuensi yang tidak ditentukan atas penahanan salah satu kapal Iran.

Namun Garda Revolusi Iran langsung membantah tegas terlibat dalam insiden pencegatan kapal tanker British Heritage seperti yang dituduhkan AS dan Inggris.

Baca juga: Inggris Sebut 3 Kapal Iran Berusaha Cegat Kapal Tanker di Perairan Teluk

Sementara terkait rencana AS mengajak koalisinya untuk menyediakan pengawalan militer terhadap kapal tanker di wilayah Teluk, tidak langsung mendapat jawaban dari Inggris dan Perancis.

Meski kedua negara itu juga mempertahankan kehadiran angkatan lautnya secara konstan di perairan Teluk, tetapi London dan Paris enggan mengikuti kampanye tekanan maksimum yang dilakukan Washington terhadap Teheran.

Media Inggris melaporkan bahwa kemungkinan penyebaran lebih banyak kapal Angkatan Laut Kerajaan ke wilayah itu "sedang diperhatikan", menyusul insiden terbaru yang dialami kapal tanker British Heritage.

Sementara Perancis, menurut seorang pejabat pemerintah justru sedang mengupayakan untuk melakukan deeskalasi di wilayah Teluk.

"Mengirim aset militer tambahan ke wilayah itu tampaknya tidak berguna bagi kita," ujar pejabat itu.

Apabila terlaksana, upaya bersama AS dengan Inggris dan Perancis akan mengulangi operasi pada 1987-1988 yang dilakukan untuk melindungi kapal tanker minyak Kuwait dari serangan Iran, selama Perang Iran-Irak.

Baca juga: Garda Revolusi Iran Bantah Kapalnya Cegat Kapal Tanker Inggris

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com