Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Arab Saudi: Kami Ingin Menghindari Perang Lawan Iran dengan Berbagai Cara

Kompas.com - 21/06/2019, 09:41 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Sky News

RIYADH, KOMPAS.com - Menteri Urusan Luar Negeri Arab Saudi Adel al-Jubeir membantah bahwa mereka sengaja melakukan provokasi supaya bisa berperang melawan Iran.

Dalam wawancara dengan Sky News, Jubeir menuturkan mereka sudah menyiratkannya secara jelas. Dia menyebut adalah Iran yang sengaja memanaskan situasi dengan perilaku agresifnya.

"Kami berusaha menghindari perang lawan Iran dengan berbagai cara. Kami berkonsultasi dengan rekan dan sekutu untuk melihat opsi apa yang harus dijalani," terangnya.

Baca juga: Trump: Iran Lakukan Kesalahan yang Sangat Besar

"Iran harus mengerti bahwa perilaku agresif mereka harus dihentikan," kata Jubeir kepada Editor Diplomatik Sky News Dominic Waghorn dilansir Kamis (20/6/2019).

Menteri berusia 57 tahun itu menjelaskan sanksi bisa diberikan kepada Iran dan menuturkan, beban kini berada di mereka untuk mengurangi agresi dan bertindak layaknya "negara normal".

AS dilaporkan mempertimbangkan balasan setelah Teheran mengklaim menembak jatuh drone milik angkatan laut di Selat Hormuz yang diancam ditutup oleh Iran.

Jubeir mengatakan, menutup Selat Hormuz bakal menciptakan reaksi yang sangat kuat. Sebabnya, penutupan jalur perdagangan minyak itu bakal berpengaruh terhadap ekonomi dunia.

Presiden AS Donald Trump sudah menyatakan melalui kicauannya di Twitter Iran telah membuat "kesalahan besar" karena menembak jatuh drone pengintai mereka.

Pengumuman drone jatuh itu terjadi setelah Washington mengumumkan mengirim pasukan tambahan berjumlah 1.000 personel ke Timur Tengah untuk merespon "perilaku bermusuhan" Iran.

Washington menyalahkan Iran atas serangan terhadap dua kapal tanker yang terjadi di Teluk Oman dekat Selat Hormuz yang merupakan rute transit perdagangan minyak dunia.

Rabu (19/6/2019), Angkatan Laut AS merilis gambar bagian kapal yang diduga patroli Iran tengah mencopot benda seperti ranjau tempel di lambung kapal.

Pejabat menunjukkan puing dan magnet yang diambil dari kapal tanker Kokuka Courageous di markas Armada Kelima AS yang bermarkas di Fujairah, Uni Emirat Arab.

Pasukan Garda Revolusi Iran, kata pejabat itu, meninggalkan puing dan magnet ketika mereka mencopot ranjau tempel. Sebuah klaim yang disanggah Teheran.

Tensi itu meningkat sejak Trump mengumumkan menarik AS dari perjanjian nuklir 2015 yang diteken di era Presiden Barack Obama dan menjatuhkan sanksi.

Baca juga: Iran Tembak Jatuh Sebuah Drone Milik Amerika Serikat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com