Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/05/2019, 11:31 WIB

RIYADH, KOMPAS.com - Dua kapal tanker Arab Saudi yang mengangkut minyak disabotase di lepas pantai Uni Emirat Arab.

Demikian laporan dari kantor berita negara Saudi, SPA, mengutip Menteri Energi Saudi Khalid al-Fatih, Senin (12/5/2019).

"Dua kapal tanker minyak Saudi menjadi sasaran serangan sabotase di zona ekonomi eksklusif di Uni Emirat Arab, di lepas pantai Emirat Fujairah," bunyi laporan SPA.

Baca juga: UEA Sebut Ada 4 Kapal Dagang yang Disabotase di Fujairah

Diwartakan kantor berita AFP, kapal disabotase ketika dalam perjalanan untuk menyeberang ke Teluk Arab.

Laporan Reuters menyebutkan, salah satu dari dua kapal itu sedang berlayar mengangkut minyak mentah Saudi dari pelabuhan Ras Tanura.

Kapal tersebut berlayar menuju ke pelanggan perusahaan minyak milik negara Saudi, Aramco, di Amerika Serikat.

Sebelumnya, UEA melaporkan ada empat kapal komersial dari sejumlah negara yang menjadi sasaran tindakan sabotase di Fujairah.

Serangan sabotase tidak menimbulkan korban atau menyebabkan tumpahan minyak. Namun, ada kerusakan signifikan pada struktur kedua kapal.

Terkait peristiwa itu, seorang anggota parlemen senior Iran sekaligus Ketua Komite Keamanan Nasional di parlemen, Heshmatollah Falahatpisheh, mengatakan telah terjadi ledakan di dekat pelabuhan Fujairah.

Namun, pemerintah Fujairah, salah satu dari 7 emirat UEA, membantah laporan ledakan tersebut.

Baca juga: Begini Sikap Pemerintah UEA Atasi Pengemis Musiman saat Ramadhan

Kini pemerintah telah mengambil tidakan yang diperlukan dan meluncurkan penyelidikan dengan otoritas internasional.

"Komunitas internasional harus melaksanakan tanggung jawab mencegah pihak mana pun mencoba merusak keamanan dan keselamatan maritim," demikian pernyataan kementerian UEA.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com