AUKLAND, KOMPAS.com - Mantan pejabat tinggi militer Selandia Baru harus diseret ke meja hijau karena secara diam-diam merekam aktivitas orang di dalam toilet Kedubes "Negeri Kiwi" di Washington DC.
Diwartakan BBC, Senin (8/4/2019), Alfred Keating dituduh menyembunyikan kamera di saluran pemanas, yang ditemukan ketika jatuh ke lantai.
Sementara, DNA Keating cocok dengan yang didapati pada kartu memori pada kamera tersebut.
Kamera tersembunyi itu diyakini telah berada di toilet perempuan selama berbulan-bulan. Meski demikian, dia tidak mengaku bersalah.
Baca juga: Teroris Penembak Masjid Selandia Baru Bakal Dites Kejiwaannya
Keating sebelumnya pernah bergabung dengan Angkatan Laut Selandia Baru.
Dia merupakan pejabat berpangkat tertinggi di Kedubes Selandia Baru di AS, ketika kamera tersembunyi ditemukan berada di toilet perempuan pada 2017 silam.
Keating adalah pejabat asing sehingga Selandia Baru turut bertanggung jawab atas persidangannya, meski dugaan pelanggaran dilakukan di AS.
Kini, pria itu harus menghadapi tuduhan berupaya membuat rekaman visual intim dari orang lain di Pengadilan Distrik Auckland.
Pengadilan mendengarkan kesaksian seorang staf kedubes yang menemukan kamera di lantai setelah jatuh dari saluran pemanas.
Pada awalnya, dia mengira benda itu semacam memory drive. Setelah diamati, ternyata ada lensa kamera kecil dengan merek BrickHouse Security.
Investigasi dilanjutkan dan menemukan laptop Keating membuktikan dia telah mengakar situs web keamanan BrickHouse, perusahaan yang menjual kamera video tersembunyi.
Tempat kamera buatan sendiri juga ditemukan tertempel pada saluran yang telah tertutup lapisan debu. Hal itu menunjukkan, kameran tersebut telah berada di sana selama beberapa bulan.
Kamera dikirim ke Selandia Baru untuk penyelidikan polisi. Ada lebih dari 700 file yang dihapus dan 20 file masih tersimpan di kartu memori.
Kemudian, ada juga 19 gambar yang menunjukkan orang menggunakan kamar mandi dalam jangka waktu lima jam
Baca juga: Pelaku Teror Selandia Baru Disebut Jadi Donatur Kelompok Sayap Kanan Eropa
Video pertama yang masih tersimpan menunjukkan seorang pria mengenakan sarung tangan lateks biru sedang memasang kamera
Kini persidangannya masih terus berlanjut, meski pada tahun lalu dia meminta pengadilan untuk meminta namanya disamarkan karena keluarganya mengalami kesulitan akibat kasus ini.
Apabila Keating terbukti bersalah, dia terancam hukuman penjara maksimal 18 bulan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.