KOMPAS.com - Hari ini 156 tahun lalu, tepatnya pada 8 April 1862, seorang penemu asal Philadelphia, Amerika Serikat bernama John D Lynde mematenkan alat semprot aerosol dalam botol yang kini marak digunakan dalam kemasan parfum atau cat semprot.
Alat yang menggunakan prinsip aerosol ini digunakan untuk membuat cairan dalam botol bercampur dengan gas hingga dapat dikeluarkan setelah disemprotkan.
Dilansir dari ecnmag, konsep awal temuan ini menggunakan botol dan pipa yang digunakan untuk membawa cairan keluar. Cairan akan "dipaksa" naik oleh tekanan gas ketika semprotan ditekan oleh jari atau tangan. Hasilnya, cairan akan keluar dan menjaga gas tetap berada di dalam botol.
Namun tampaknya konsep ini juga punya dampak berbahaya. Karena berisi gas bertekanan tinggi, tentunya mengakibatkan benda ini mudah meledak dan terbakar apabila disimpan dalam tempat yang tak sesuai dan jika kena panas yang melebihi batas.
Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Jembatan Gantung Terpanjang di Dunia Diresmikan
Percobaan penambahan gas ke dalam cairan sebenarnya sudah dilakukan pada 1772. Ketika itu, ilmuwan Inggris Joseph Priestly berhasil melakukan percobaan untuk menggabungkan air dengan gas.
Dilansir dari The Daily Telegraph, melalui teknik tersebut akhirnya Priestly berhasil membuat air berkarbonasi dan dimasukkannya dalam sebuah tong besar.
Air berkarbonasi ini memiliki banyak manfaat, terutama digunakan oleh Angkatan Laut Inggris untuk dicampurkan dengan jeruk nipis guna mencegah penyakit kudis dalam pelayaran.
Berawal dari situlah, John D Lynde mulai terinspirasi untuk mengembangkan sistem aerasi atau penambahan udara/oksigen namun dikemas dalam wadah yang lebih kecil.
Bedanya, hal yang dilakukan oleh Lynde adalah dengan mengembangkan media tempat keluarnya cairan, bukan wadah untuk menampung cairan.
Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Penerbangan Pertama Melintasi Gunung Everest
Setelah mendapatkan paten, penemuan dari Lynde dinilai mendapatkan pengaruh yang besar. Akibatnya banyak dari penemu lain yang mencoba mengembangkan penemuan ini.
Seorang penemu asal Norwegia bernama Erik Rotheim berhsil mengembangkan kaleng aerosol pada 1927. Kaleng ini mampu diberikan cairan bertekanan tinggi. Adapun, spray-nya mengembangkan penemuan dari John D. Lynde.
Produsen cat asal Oslo di Norwegia, Alf Bjerke, juga mulai produksi komersial untuk konsep aerosol ini. Cat yang dimasukkan dalam kaleng dengan ujung menggunakan dispenser/spray yang mampu mengalirkan cat ke luar. Ketika ditekan, cat akan keluar berupa butiran-butiran halus kecil.
Pada 1941, perusahaan insektisida juga menggunakan konsep ini. Mereka membuat obat insektisida yang juga dimasukkam dalam kaleng bertekanan tinggi aerosol yang mempu mengeluarkan cairan ketika dipencet bagian spray-nya.
Sampai hari ini, konsep semprotan dispenser aerosol banyak digunakan dalam berbagai produk seperi parfum, cat, pilok, cairan insektisida, hingga gas mini untuk kebutuhan sehari-hari.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.