WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Mantan Wakil Presiden AS Joe Biden menjadi sorotan publik karena tudingan soal menyentuh perempuan secara tidak wajar.
Tuduhan ini muncul ketika dia difavoritkan memenangkan nominasi capres dari Partai Demokrat, meski belum mengumumkan secara resmi niatnya maju pilpres AS 2020.
Setelah lama bergeming, Biden akhirnya angkat bicara dan menyatakan bakal lebih berhati-hati lagi dalam menghormati ruang pribadi seseorang.
"Norma sosial berubah, saya mengerti itu, dan saya telah mendengar apa yang dikatakan para perempuan tersebut," kicaunya di Twitter, Rabu (3/4/2019).
Baca juga: Joe Biden dan Tudingan Menyentuh Perempuan dengan Tidak Wajar
"Politik bagi saya selalu tentang membuat koneksi, tapi ke depannya saya akan lebih berhati-hati lagi terkait menghormati ruang pribadi," lanjutnya.
"Itu tanggung jawab saya dan saya akan memenuhinya," imbuh pria berusia 76 tahun itu.
Seperti diketahui, dua peremmpuan muncul dalam seminggu terakhir dengan mengklaim Biden secara tidak pantas pada peristiwa bertahun-tahun lalu.
"Itu bukan seksual, tetapi dia benar-benar menyentuh kepala saya," tutur Amy Lappos mengatakan kepada surat kabar Hartford Courant.
Pernyataan Lappos mejuk pada insiden di penggalangan dana politik 2009.
"Dia meletakkan tangannya di leher saya, menggosok hidung saya. Ketika dia menarik saya, saya berpikir dia akan mencium bibir saya," katanya.
Social norms are changing. I understand that, and I’ve heard what these women are saying. Politics to me has always been about making connections, but I will be more mindful about respecting personal space in the future. That’s my responsibility and I will meet it. pic.twitter.com/Ya2mf5ODts
— Joe Biden (@JoeBiden) 3 April 2019
Biden juga dituding oleh mantan anggota parlemen negara bagian Nevada, Lucy Flores.
Flores mengingat kembali peristiwa Biden menciumnya pada bagian kepalanya ketika perempuan itu menanti giliran untuk naik podium di kampanye lima tahun lalu.
Dala video di Twitter, Biden mengatakan dalam karier politiknya yang panjang, dia selalu berusaha untuk berinteraksi dan membangun hubungan manusia.
"Itu tanggung jawab saya. Saya berjabat tangan, saya memluk orang," katanya.
"Apakah mereka perempuan, pria, muda, tua, memang seperti itu dari dulu. Itu cara saya berusaha menunjukkan bahwa saya peduli pada mereka dan saya mendengarkan mereka," ujarnya.