Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Air Terjun Niagara Berhenti Mengalir untuk Kali Pertama

Kompas.com - 29/03/2019, 16:46 WIB
Aswab Nanda Prattama,
Bayu Galih

Tim Redaksi

Sumber Wired

KOMPAS.com — Suara gemuruh air dari ketinggian tiba-tiba tak terdengar lagi di perbatasan New York, Amerika Serikat, dengan Ontaria, Kanada, tepatnya kawasan Niagara, pada 29 Maret 1848.

Aliran air terjun Niagara yang biasanya mengalir deras tiba-tiba berhenti. Masyarakat bertanya-tanya, mengapa air terjun terbesar di Amerika Utara itu berhenti mengalir.

Air terjun Niagara seperti tempat mati. Keramaian yang acap kali tertuju pada destinasi wisata ini menjadi sunyi. Peristiwa ini membuat orang ketakutan.

Selama ini, air terjun Niagara menjadi tempat wisata yang membuat desa-desa tumbuh dengan baik di tepi sungai yang mengalir di wilayah Amerika Serikat atau Kanada. Desa-desa ini tumbuh untuk mengakomodasi sektor wisata di Niagara.

Selain itu, warga juga membangun dan memanfaatkan kekuatan air sungai untuk menjalankan pabrik berserta mesin-mesin di pabrik. Namun, berhentinya aliran air membuat semua berubah.

Baca juga: Suhu di AS Minus 52 Derajat Celsius, Air Terjun Niagara Membeku

Berdoa bersama

Air Terjun Niagara dalam kondisi normalwikipedia Air Terjun Niagara dalam kondisi normal

Dilansir dari Wired, kisah berawal saat seorang petani AS bernama Jed Porter keluar berjalan-jalan menjelang tengah malam pada 29 Maret itu. Porter adalah orang pertama yang memperhatikan sesuatu yang berbeda.

Ia mulai melihat tak adanya air yang mengalir dan gemuruh suara air terjun tak terdengar. Setelah itu, ia pergi ke tepian sungai melihat hal serupa.

Menjelang fajar, pada 30 Maret, orang-orang mulai terbangun dari tidur lelapnya dan mulai merasakan keheningan yang tak biasa. Niagara yang terkenal perkasa kini hanyalah jadi tetesan-tetesan kecil.

Pabrik yang biasanya menggunakan air sebagai sumber listrik harus ditutup karena kincir telah berhenti. Orang-orang mulai mendekati sungai dan melihat bahwa ikan-ikan mati.

Di sisi lain, ada yang melihat peristiwa alam ini sebagai tanda bahwa dunia akan segera berakhir. Gereja-gereja mengadakan kebaktian khusus dan jemaat berdoa agar air mulai mengalir lagi.

"Apa ini akhir dunia?" teriak salah satu orang.

Ribuan orang langsung memenuhi gereja. Mereka juga berdoa agar air terjun kembali mengalir deras agar dunia berlanjut. Lebih dari itu, mereka meminta keselamatan dan memohon pengampunan dosa.

Tidak ada yang tahu mengapa air terjun itu berhenti. Telegraf masih merupakan penemuan baru dan belum dapat dioperasikan secara maksimal. Jalur kereta api yang melayani kota di sisi sungai juga berhenti beroperasi. Dengan demikian, jawaban tak mudah didapat.

Baca juga: Inilah Pendaki Air Terjun Niagara Pertama di Dunia

Menjadi tontonan

Peristiwa Air Terjun Niagara yang membeku kembali pada 1969The Bufallo News Peristiwa Air Terjun Niagara yang membeku kembali pada 1969

Berita air terjun Niagara yang tak lagi mengalir deras dengan cepat menyebar dari mulut ke mulut. Ribuan orang datang dari luar kota untuk melihat situasi air terjun Niagara tanpa aliran air. Ratusan orang berbaris dan membawa obor di sepanjang sungai.

Mereka juga dengan bebas menyeberangi palung sungai dengan berjalan kaki dan menunggang kuda. Bahkan, tentara kavaleri Angkatan Darat AS juga berparade naik turun di Sungai Niagara yang kosong.

Sebenarnya hal itu berbahaya karena tak ada yang tahu kapan air akan kembali mengalir. Namun, semua ini dilakukan orang-orang karena banyak mereka memang nekat.

Setelah sekitar 30 jam air di Niagara tak mengalir, tiba-tiba terdengar suara gemuruh dari atas, selang dua hari air membeku.

Angin bergeser ke arah yang berlawanan dan melemahkan bendungan es. Tekanan air datang dari Danau Erie menuju ke arah Niagara. Tiba-tiba es mencair dan air mendorong gumpalan es jatuh ke sungai. Setelah itu, air kembali mengalir di air terjun.

Masyarakat kembali bersyukur karena air terjun itu kembali mengalir deras. Hingga kini, air terjun itu tetap menjadi daya tarik wisatawan di kawasan itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com