Pemberton kemudian mendirikan perusahaan dan menunjuk putranya bertanggung jawab atas produksi. Melalui kerja sama dengan rekan bisnisnya, Frank Robinson, maka lahirlah produk bernama Coca-Cola.
Pada 1895, fisikawan Jerman Wilhelm Conrad Rontgen sedang bereksperimen dengan tabung sinar katoda. Rontgen menguji apakah sinar katoda bisa menembus kaca ketika dilapisi oleh bahan kimia yang berada di dekatnya.
Hasilnya, sinar katoda yang memiliki tekanan rendah ini mampu menembus benda-benda padat.
Dia juga belajar bahwa sinar temuannya mampu "menembus" badan manusia tetapi tak bisa menembus benda yang memiliki kepadatan yang lebih tinggi seperti tulang atau timbal. Meski begitu, hasilnya tetap bisa diabadikan melalui sebuah foto.
Setelah penemuan itu, dirinya menjulukinya sebagai sinar-x karena tak mengetahui sifat dari sinar tersebut.
Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah, Rontgen Temukan Teknologi Sinar-X
Penemuan Rontgen diberi label sinar-x menjadi sebuah keajaiban dalam dunia medis. Sinar-x menjadi alat diagnosis penting bagi seorang dokter untuk bisa melihat ke dalam tubuh manusia untuk kali pertama, tanpa harus operasi bedah.
Penemuan ini berimbas kemajuan yang penting. Setahun kemudian, Departemen Radiologi pertama dibuka di Rumah Sakit Glasgow.
Sinar-x pengembangan Rontgen digunakan dan menghasilkan gambar pertama berupa batu ginjal beserta gambar benda yang bersarang pada tenggorokan pasien anak-anak.
Pada akhir abad ke-19, banyak orang tertarik dengan harga es krim yang murah. Penjual biasanya mengambil es krim dalam sebuah tempat yang kedap dan kemudian memberikan kepada pembeli.
Pada Pameran 1904 di St Louis, Missouri, ada lebih dari 50 penjual es krim dan lebih dari selusin stan wafel hadir meramaikan acara itu.
Salah satu penjual es krim Arnold Fornachou kehabisan kertas sebagai tempat es krim, penjual gerai di sebelahnya yang menjual wafel kemudian menggulung salah satu wafelnya untuk meletakkan es krim di atasnya.
Hasilnya cone (kerucut) wafel dengan es krim bisa dimakan. Sampai hari ini, es krim seperti ini masih bisa diketemukan.
Dia lupa membereskan alat dan menyimpan bakteri di piringan laboratorium rumah sakit sebelum liburan. Setelah liburan usai, ia melihat bakteri tersebut terkontaminasi dengan jamur tertentu.