Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cola-Cola hingga Viagra, Ini 7 Produk yang Tercipta secara Tak Sengaja

Kompas.com - 27/03/2019, 15:02 WIB
Aswab Nanda Prattama,
Bayu Galih

Tim Redaksi

Namun, ia kaget karena perkembangan bakteri justru terhambat oleh jamur tersebut. Dia akhirnya mencoba melakukan pengujian jamur tersebut.

Racun jamur yang bertanggung jawab untuk membunuh bakteri ternyata adalah penisilin.

Ahli patologi Australia Howard Walter Florey dan ahli biokimia Inggris Ernst Boris Chain kemudian berhasil mengisolasi dan memurnikan untuk menghasilkan apa yang menjadi antibiotik penyelamat hidup paling efektif di dunia.

Baca juga: Biografi Tokoh Dunia: Alexander Fleming, Penemu Antibiotik Pertama

6. Microwave (1946)

Ketika menguji gelombang mikro di depan set radar pada tahun 1946, insinyur Perang Dunia II dan spesialis radar Percy Spencer, merasakan sebatang cokelat di sakunya mulai mencair.

Dia berpikir bahwa gelombang mikro sebagai penyebab utamanya dan mulai mencoba memanaskan makanan lain untuk melihat hasilnya.

Spencer kemudian mencoba memanaskan popcorn dan meletakkan telur di dalamnya. Telur itu dimasak begitu cepat karena efek panas yang ditimbulkan.

Akhirnya, muncul penemuan dari oven gas dan listrik yang bisa digunakan untuk memanaskan dan memasak. Makanan bisa dimasak lebih cepat dan oven microwave pertama telah hadir.

7. Velcro (1955)
Velcro/perekatofficenameplates Velcro/perekat

Pada 1955, seorang insiyur listrik bernama George De Mestral mengajak anjingnya jalan-jalan di hutan. Ia menemukan gerinda dari pabrik burdock telah menempel di pakaiannya dan kulit anjingnya.

Dengan mengamati dan penelitian lanjutan, dia membuat pakaian dengan tambahan "Velcro" untuk mengaitkan kancing. Dia akhirnya mengembangkan velcro-nya dengan nilon agar lebih kuat dan menghasilkan rekatan maksimal.

Sampai saat ini, penggunaan velcro digunakan untuk pakaian hingga alat-alat lainnya yang berfungsi sebagai alat perekat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com