DHAKA, KOMPAS.com - Otoritas Bangladesh, Rabu (13/3/2019), mengatakan bahwa proses relokasi sebagian pengungsi Rohingya ke sebuah pulau terpencil di Teluk Benggala akan dimulai bulan depan.
Rencana untuk pemindahan hingga 100.000 pengungsi dari kamp pengungsian yang penuh sesak ke sebuah pulau terpencil telah dibahas sejak bertahun-tahun lalu.
Namun pelaksanaannya terus tertunda karena persiapan pembangunan tempat perlindungan dan juga dinding penahan banjir yang masih dilakukan.
Selain itu banyak pihak yang tidak setuju dengan rencana kontroversial tersebut karena kondisi pulau yang rentan bencana badai dan angin topan dinilai justru akan semakin membahayakan keselamatan pada pengungsi Rohingya.
Baca juga: Bangladesh Tak Mampu Lagi Terima Pengungsi Rohingya dari Myanmar
Akan tetapi, disampaikan Mozammel Huq, kepala komite kabinet Bangladesh untuk hukum dan undang-undang, proses relokasi akan berjalan sesuai rencana.
"Kami merencanakan untuk memulai proses rekolasi pada bulan depan, karena konstruksi di Bhashan Char kini telah selesai," ujar Huq, yang juga seorang menteri senior di pemerintahan Bangladesh itu, kepada AFP.
Sementara disampaikan Kamal Hossain, pejabat pemerintah Bangladesh di distrik Cox's Bazar, tempat kamp Rohingya berada, pihaknya kini tengah menyiapkan daftar pengungsi yang akan dipindahkan secara sukarela ke pulau.
Dilansir AFP, pulau Bhashan Char yang menjadi tujuan relokasi berjarak saju jam berlayar dari pesisir pantai terdekat.
Pemerintah Bangladesh selama beberapa tahun terakhir, telah berupaya membangun tanggul setinggi tiga meter di sekitar pulau yang berfungsi untuk menghalau banjir dan gelombang pasang jika terjadi topan.
Akan tetapi, pakar hak asasi manusia di PBB pda Januari telah kembali memperingatkan risiko terjadinya krisis baru terhadap minoritas Rohingya apa bila dilakukan pemindahan.
Huq pun menjawab dengan mengatakan, PBB seharusnya cukup berkonsentrasi pada kesejahteraan Rohingya.
"Terserah pada Bangladesh untuk memutuskan di mana kami akan menjaga para pengungsi," ujarnya.
Baca juga: Angelina Jolie Sebut Krisis Rohingya sebagai Kegagalan Dunia
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.