Alolo, seorang warga negara Uganda dan ibu dari dua anak. Sebagai komisioner polisi misi tersebut, dia rencananya akan kembali ke Mogadishu dari Italia.
Dia bergabung dengan polisi di Uganda sebagai kadet pada 2001 dan bertugas di berbagai posisi komando.
Rest in Peace ASP Christine Alolo. You did #Uganda proud serving humanity and helping Somalia, a sister African country to end war and re-establish the rule of law. Deep condolences to the family of ASP Alolo. #EthiopianAirlinesCrash https://t.co/X5r0KHazoE
— Winnie Byanyima (@Winnie_Byanyima) 11 Maret 2019
"Dia adalah anggota pasukan yang sangat dihormati yang mencintai pekerjaannya," kata kepolisian Uganda dalam sebuah pernyataan.
Diwartakan ABC, jumlah anggota staf PBB dan pekerja bantuan dari lembaga lain di pesawat nahas itu mungkin lebih tinggi dari biasanya.
Hal itu karena adanya konferensi selama sepekan yang digelar oleh Program Lingkungan PBB (UNEP) di Nairobi, yang dimulai pada Senin.
Baca juga: Pesawat Ethiopian Airlines Keluarkan Asap dan Suara Aneh Sebelum Jatuh
Joanna Toole termasuk yang tewas. Dia berasal dari Inggris yang bekerja sebagai konsultan perikanan untuk Organisasi Pangan dan Pertanian PBB.
Sekjen PBB Antonio Guterres mengatakan organisasi internasional tersebut sedang berduka.
"Rekan-rekan kami adalah perempuan dan pria, profesional junior dan pejabat berpengalaman, berasal dari seluruh penjuru dunia dan dengan beragam keahlian," kata Guterres.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.