PYONGYANG, KOMPAS.com - Media pemerintah Korea Utara untuk pertama kalinya akhirnya mengakui kegagalan pertemuan antara pemimpin Kim Jong Un dengan Presiden AS Donald Trump di Hanoi akhir Februari lalu.
Pertemuan kedua Kim dengan Trump itu seharusnya dibangun di atas hasil kesepakatan denuklirisasi yang telah dicapai dalam pertemuan pertama di Singapura tahun lalu.
Namun pada kenyataannya, pertemuan di Vietnam justru berakhir lebih cepat dari jadwal karena Trump yang berjalan meninggalkan ruang pertemuan sebelum terjadinya kesepakatan.
Akan tetapi, kantor berita resmi Korea Utara, KCNA, justru tidak menyebutkan tentang kegagalan dalam pertemuan tersebut hingga Jumat (8/3/2019).
"Rakyat di dalam dan di luar negeri... merasa menyesal, menyalahkan AS atas pertemuan yang berakhir tanpa kesepakatan," tulis sebuah editorial yang diterbitkan KCNA dan dikutip AFP.
Baca juga: Media Korut: Rakyat Sudah Rindu dengan Kim Jong Un
Sebelumnya, media Korea Utara hanya mengatakan bahwa Pyongyang dan Washington telah sepakat untuk melanjutkan diskusi yang produktif tentang denuklirisasi.
Dan keesokan harinya, surat kabar Rodong Shinmun memajang foto pertemuan di halaman depan yang menampilkan saat Kim dan Trump berjabat tangan.
Awal pekan kemarin, televisi Korea Utara juga menayangkan dokumenter sepanjang 75 menit tentang diplomasi Kim dengan Trump, tanpa menyebutkan bahwa pertemuan kedua berakhir tanpa kesepakatan.
Sementara diungkapkan media Barat, kedua pihak sempat saling menyalahkan dan menyebut sikap keras kepala pemimpin negara lain sebagai penyebab kegagalan pertemuan.
Pihak AS sempat menyebut Korea Utara tidak siap dengan penawaran untuk denuklirisasi.
Namun pihak Korea Utara mengungkapkan, pertemuan berakhir karena Trump meninggalkan pertemuan setelah Kim mengajukan proposal penghancuran fasilitas nuklirnya di Yongbyon dengan imbalan pencabutan sebagian sanksi, terutama yang berkaitan dengan perekonomian rakyat Korut.
Baca juga: Berbeda dengan Media Asing, Ini Pemberitaan Media Korut soal Pertemuan Trump-Kim Jong Un
Beberapa hari usai pertemuan, beredar kabar yang menyebut Korea Utara kembali membangun situs peluncuran roketnya di Sohae, yang seharusnya telah dinonaktifkan sejak tahun lalu, menyusul pertemuan Kim dengan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in.
Trump pun menanggapi dengan mengatakan bahwa dirinya akan sangat kecewa apabila laporan yang didasatkan analisis foto citra satelit itu benar.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.