Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 01/03/2019, 20:30 WIB

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com - Perdsna Menteri Malaysia Mahathir Mohamad mengaku kehilangan kata-kata dengan panggilan baru Najib Razak.

Dalam komentarnya awal pekan ini, Najib mengaku akhir-akhir ini dia sering dipanggil dengan "Bossku" (Bosku) dan membuatnya bisa berinteraksi dengan masyarakat.

Baca juga: Ketika Najib Razak Kini Populer Disapa dengan Julukan Bossku...

Dilansir Malay Mail dan The Independent Jumat (1/3/2019), Mahathir mengatakan dia tidak habis pikir dengan julukan "Bossku" kepada Najib.

PM yang akrab disapa Dr M itu mengatakan dia tidak mengerti bagaimana bisa seorang pencuri bisa dipanggil bos oleh mereka.

"Bukankah dengan demikian mereka ingin menjadi pencuri karena memutuskan mendukung pencuri?" tanya Mahathir di tengah kampanye kota Semenyih.

Tidak cukup dengan mengecam, Mahathir menjelaskan arti kata "Bossku" berasal dari Amerika Serikat (AS) pada abad 17 dan 18.

Saat itu, banyak budak Afrika yang masuk ke negara tersebut. Ketika itu, orang kulit hitam menyebut tuan mereka dengan sebutan "bos".

"Jadi, ketika kami mengucapkan 'bossku', berarti kami udah menyamakan diri sebagai budak," tegas PM berusia 93 tahun tersebut.

Padahal, kata Mahathir, Malaysia sudah memperoleh kemerdekaannya. "Jadi tentu saja tidak ada perbudakan lah," ujar Mahathir yang disambut sorakan pendukungnya.

Mahathir juga mengomentari Najib yang sebelumnya datang ke Semenyih dengan menyindir yang bersangkutan masih berpikir dia adalah PM.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke