Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mantan Perwira Intelijen AS Ini Dituduh Jadi Mata-mata untuk Iran

Kompas.com - 14/02/2019, 12:58 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber CNN

Mulai Dicurigai Iran

Dakwaan itu memberikan gambaran bagaimana jalan Witt dari yang semula perwira AU menjadi agen rahasia pemerintah Iran.

Namun, dalam pesan surel yang direproduksi terungkap jika dia pernah mendekati Rusia setelah Teheran menaruh curiga.

"Saya mulai frustrasi dengan kecurigaan yang ditampakkan oleh Iran," kata Witt dalam pesannya kepada informannya di Iran.

Witt dilantik menjadi agen khusus pada Agustus 1997 hingga Maret 2008, dan beralih menjadi pekerja kontrak untuk intelijen.

Dia fasih berbahasa Persia Farsi, serta mendapat akses ke kompartemen paling rahasia dan sensistif tentang informasi pertahanan AS.

Pada 2003-2008, Witt mendapat tugas kontra-intelijen yang membawanya ke Timur Tengah. Dokumen itu tidak menyebut di negara mana saja dia bertugas.

Dalam beberapa tahun terakhir, Witt berkirim surel dengan seorang warga Iran-Amerika yang diidentifikasi sebgaai "Individu A".

Baca juga: Iran Siap Bantu Bangun Kembali Suriah yang Hancur Akibat Perang

"Terima Kasih atas Kesempatannya"

Dalam suatu surel bertanggal 17 Oktober 2012, Individu A menulis "harus berterima kasih kepada Menteri Pertahanan. Sebab Anda sangat terlatih".

Witt membalas bahwa dia merasa senang kemampuan yang didapatkan demi tujuan baik. "Saya bersyukur atas kesempatan yang diberikan," terang Witt.

Dokumen itu menjabarkan dia pernah pergi ke Iran pada Februari 2012, dan berpartisipasi dalam konferensi bernama "Hollywoodism".

Konferensi itu merupakan acara yang diadakan Garda Revolusi dengan tujuan mengecam moral AS dan mempromosikan propaganda anti-AS.

Witt terlihat dalam salah satu video di mana dia diperkenalkan sebagai seorang veteran AS dan membuat komentar menjelekkan Washington.

Mei 2012, Biro Penyelidik Federal (FBI) sempat memperingatkan Witt bahwa dia menjadi target dari program perekrutan Iran.

Dia menjawab jika dia kembali ke Iran, maka dia bakal menolak menyediakan dokumen yang dibutuhkan. Namun bulan berikutnya, dia direkrut.

Baca juga: Trump Sebut Tentara AS di Irak untuk Awasi Iran, Baghdad Meradang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com