Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/02/2019, 12:43 WIB
Ervan Hardoko

Editor

ISLAMABAD, KOMPAS.com - Setelah dalam satu tahun terakhir relatif tenang, umat Hindu Pakistan kembali menjadi sasaran serangan kelompok-kelompok ekstremis.

Pada Minggu (3/2/2019), sejumlah orang tak dikenal membakar Kuil Krishna di kota kecil Kumb, distrik Khairpur, provinsi Sindh.

Selain menimbulkan keterkejutan dan kecaman luas, pada Rabu (6/2/2019), umat Hindu setempat menggelar aksi unjuk rasa di depan kuil yang terbakar itu.

Baca juga: Kota Mithi, Oase Toleransi Muslim-Hindu di Pakistan

Mereka menuntut pemerintah segera menangkap dan menghukum para pelaku pembakaran tempat ibadah tersebut.

Dalam serangan itu, tak hanya patung-patuung Krishna dan sejumlah lukisan langka yang dirusak. Beberapa buku suci agama Hindu seperti Geeta dan Garanth Sahib juga dirusak.

Aktivis HAM dan perwakilan warga minoritas Pandit Hari Ram mengatakan, serangan itu terjadi pada Minggu malam saat pintu kuil masih terbuka tetapi pendeta setempat tidak berada di dalam kuil.

"Para penyerang memasuki kuil dan menghancurkan patung Dewa Krishna dan menyobek buku-buku suci," kata Hari Ram.

Kabar serangan itu membuat warga kota Kumb, termasuk umat Muslim, geram. Mereka langsung menuju ke lokasi kuil dan mendesak pemerintah Sindh dan Islamabad segera bertindak.

Sementara itu, aktivis hak-ha umat Hindu Kapil Dev mengatakan, insiden ini tak selayaknya terjadi.

"Meski PM Imran Khan lewat pesannya sudah mengecam insiden ini dan memerintahkan pemerintah Sindh menangkap pelakunya, tetap saja insiden semacam ini membuat umat minoritas merasa terkucik," ujar Dev.

Dia menambahkan, pemerintah harus mengatasi akar masalah ini sehingga insiden serupa tak akan terjadi di masa depan.

Baca juga: Umat Hindu Pakistan Desak Pemerintah Lindungi Kuil Tua

PM Imran Khan lewat akun Twitternya mengecam insiden itu dan memerintahkan pemerintah provinsi segera mencari para pelaku.

Masih lewat pesan yang sama PM Imran Khan menyebut, para perbuatan yang dilakukan para penyerang bertentangan dengan ajaran Islam.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com