Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/01/2019, 15:24 WIB

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com - Putra Mahkota Johor di Malaysia Pangeran Tunku Ismail Sultan Ibrahim menyerukan agar pemerintahan koalisi Pakatan Harapan menghentikan politisasi berbagai isu.

Diwartakan Straits Times, Kamis (3/1/2019), dia meminta agar koalisi fokus dalam memulai pemerintahan negara.

"Saya sangat ingin pemerintah berhasil," tulisnya di akun Facebook-nya.

Baca juga: Gara-gara Pulau Kukup, Mahathir Berselisih dengan Putra Mahkota Johor

"Saya bangun setiap pagi berharap pendapat saya salah. Tapi, mereka tetap membuktikan saya benar," lanjut pria berusia 34 tahun itu.

"Saya melakukan hal yang sama dengan pemerintahan sebelumnya, dan saya melakukannya yang sama sekarang. Tidak berbeda. Hanya ingin terbaik untuk rakyat," katanya.

Tunku Ismail mengaku tidak keberatan jika dia menjadi "musuh publik nomor 1", karena dia konsisten dan selalu berpegang pada prinsip-prinsipnya.

"Mohon... mohon mulailah memerintah. Mohon hentikan peperangan dengan satu sama lain, mohon hentikan politisasi berbagai isu," ucapnya.

"Terkadang, saya salah. Semua orang pernah membuat kesalahan. Untuk semua kesalahan yang saya buat, saya minta maaf," imbuhnya.

Seperti diketahui, sebelumnya Tunku Ismail terlibat perselisihan dengan pemerintah Malaysia soal Pulau Kukup.

Tahun lalu, dia menuding Perdana Menteri Mahathir Mohamad tidak konsisten atas tanah milik negara. Di sisi lain, dia juga berniat mengubah pulau mangrove itu menjadi tanah kesultanan untuk melindunginya dan tidak akan mengembangkannya.

Baca juga: Kaleidoskop 2018: Kembalinya Mahathir sebagai Perdana Menteri Malaysia

Tunku Ismail berpendapat pulau tersebut akan lebih baik dilindungi sebagai tanah kerajaan, bukannya dikendalikan orang luar jika tetap menjadi taman nasional.

Pernyataan itu ditanggapi Perdana Menteri Mahathir Mohamad dengan mengatakan bahwa pemerintah bukanlah orang luar.

"Rakyat Malaysia bukan orang luar. Pemerintah federal bukan orang luar. Kami bertanggung jawab atas semua hal di negara ini," ujar Mahathir kala itu.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com