Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kabar Dunia Sepekan: Kapal Induk Pertama hingga Trump Sendirian

Kompas.com - 29/12/2018, 14:55 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

KOMPAS.com - Pada 27 Desember 96 tahun silam, Jepang membangun sebuah kapal yang bisa digunakan untuk menampung dan meluncurkan pesawat tempur.

Kapal yang dinamai Hosho itu menjadi kapal induk pertama yang dibuat dan beroperasi di dunia. Sebelumnya, banyak negara memodifikasi kapalnya menjadi kapal induk.

Kemudian dari Amerika Serikat (AS), Presiden Donald Trump mengeluhkan dirinya sendirian setelah layanan pemerintahan berhenti (shutdown) secara parsial.

Kedua artikel itu masuk ke dalam kabar dunia sepekan yang terjadi sepanjang Minggu (23/12/2018) hingga Sabtu (29/12/2018).

1. Presiden Palestina akan Bubarkan Parlemen, Hamas Meradang
Presiden Palestina Mahmoud Abbas menjanjikan bakal segera melaksanakan keputusan pengadilan untuk membubarkan parlemen.

"Kami beralih ke Mahkamah Konstitusi yang memutuskan untuk membubarkan PLC (Dewan Legislatif Palestina) dan menyerukan untuk pemilihan parlemen baru dalam enam bulan." ujarnya.

Pernyataan itu langsung mendapat kecaman dari kelompok Hamas, yang menguasai parlemen, dan menjadi perseteruan terbaru dengan Partai Fatah yang dipimpin Abbas.

Apa yang menjadi alasan Abbas berusaha membubarkan parlemen bisa Anda lihat di tautan ini.

2. Trump: Saya Sendirian di Gedung Putih
Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengeluhkan situasi di mana dirinya hanya "sendirian" di Gedung Putih, saat pemerintahan memasuki hari ketiga penutupan layanan atau shutdown.

Trump mengeluh melalui akun media sosial Twitter miliknya, menyebut keputusan Partai Demokrat yang menyebabkan terjadinya shutdown ketiga secara parsial pada pemerintahan AS.

Seperti apa keluhan yang diunggah Trump di Twitter bisa Anda lihat secara lengkap di tautan ini.

3. Trump Bersikeras AS Tetap Shutdown
Presiden AS Donald Trump menyatakan dirinya tidak akan mengakhiri penutupan sebagian layanan pemerintahan atau shutdown parsial.

Kecuali proposalnya untuk dana tembok perbatasan sebesar 5 miliar dollar AS atau sekitar Rp 72 triliun, disetujui.

Shutdown parsial pemerintahan AS ini menjadi yang ketiga kalinya dan telah berlangsung sejak akhir pekan lalu.

Ingin tahu informasi selengkapnya? Silakan klik tautan ini.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com