NANNING, KOMPAS.com - Sebuah perusahaan properti di China menggunakan cara yang tak biasa untuk menarik calon pembeli.
Alih-alih menggunakan pamflet maupun selebaran untuk mengiklankan propertinya, pengembang South Station City di Nanning, wilayah Guangxi, ini memilih menyewa model perempuan.
Melansir dari Daily Mail, saat mempromosikan proyek baru yang mulai diperkenalkan kepada publik pada Jumat (30/11/2018) pekan lalu, perusahaan itu menampilkan denah apartemen yang ditawarkan pada punggung para model.
Dalam sebuah video yang telah tersebar di internet, diperlihatkan empat sosok model perempuan dengan hanya mengenakan kain sebagai pengganti rok dan topeng untuk menutup wajah.
Baca juga: Anggota Wanita Termuda Kongres AS Ini Tak Mampu Sewa Apartemen
Tubuh mereka dicat dengan bagian dada ditutupi lukisan kupu-kupu, sementara pada bagian punggung digunakan untuk lukisan denah lantai apartemen.
Seorang sales properti mengatakan kepada The Paper bahwa aksi itu sebagai bagian dari promosi yang sengaja diatur oleh tim pemasaran.
Namun alih-alih mendapat komentar positif, justru banyak yang mengkritik dan mengecam cara pemasaran perusahaan properti tersebut.
Organisasi hak asasi perempuan di China, All-China Women's Federation (ACWF), melalui pernyataan publiknya, mengecam aksi perusahaan tersebut dengan mengatakan, kampanye itu telah melanggar ketertiban umum, hukum, dan peraturan yang berlaku.
"Perempuan tidak seharusnya dimanfaatkan sebagai alat pemasaran dan promosi seperti itu," kata pernyataan itu.
"Kepada seluruh pelaku pengembang, jika otak Anda memiliki kapasitas yang terbatas dan jika Anda tidak dapat memikirkan sebuah ide yang bagus, setidaknya ingat satu hal. Jangan memikirkan taktik cabul semacam itu!" lanjut pernyataan organisasi itu.
Menurut laporan, kantor perusahaan properti itu telah ditutup dan pihak berwenang sedang menyelidiki kasus ini.
Baca juga: Ditelantarkan Keluarga, Pria 89 Tahun Pilih Jadi Model Telanjang
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.