Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 03/12/2018, 22:33 WIB

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menawarkan pertemuan antara dirinya, Presiden Rusia Vladimir Putin, dan Presiden China Xi Jinping.

AFP melaporkan Senin (3/12/2018), Trump menawarkan pertemuan itu untuk menghentikan apa yang dia sebut sebagai perlombaan senjata yang "tak terkendali".

Baca juga: Putin Ancam AS jika Keluar dari Perjanjian Nuklir Era Perang Dingin

Kicauan Trump di Twitter terjadi setelah Oktober lalu dia mengumumkan bakal menarik diri dari Perjanjian Nuklir Jarak Menengah (INF).

Perjanjian yang dibuat pada 1987 antara AS dan Uni Soviet itu melarang kedua negara untuk mengembangkan rudal yang bisa menjangkau jarak 500-5.500 kilometer.

Meski rencana itu belum terealisasikan, banyak kritik bermunculan keputusan Trump bisa memicu perlombaan senjata baru dengan Rusia.

Apalagi, Trump saat itu berkoar dia bakal mengembangkan persenjataan nuklirnya hingga "semua orang bisa menggunakan akal sehat mereka".

Dalam kicauannya, presiden ke-45 AS itu yakin di masa depan, dia, Putin, dan Xi bakal duduk bersama dan membahas penghentian perlombaan senjata yang disebutnya tak terkendali itu.

"Pada 2018 ini saja, AS sudah menghabiskan anggaran pertahanan 716 miliar dollar (sekitar Rp 10.204 triliun). Gila!" kata presiden 72 tahun tersebut.

Dalam penjelasannya kala mengumumkan bakal menarik diri dari INF, Trump menuduh Rusia telah melanggar perjanjian era Perang Dingin itu.

Trump menuduh Moskwa telah melakukan pelanggaran dengan meluncurkan rudal 9M729 yang dianggap mampu mencapai jarak lebih dari 500 kilometer.

Trump juga berujar dia berencana keluar dari INF karena kesepakatan itu juga tak mencakup China yang disebut mengembangkan rudal balistik jarak jauh.

Namun, langkah Trump yang ingin keluar dari kesepakatan INF dengan Rusia dikritik Moskwa yang menganggapnya sebagai salah satu upaya Washington untuk menjadi satu-satunya negara adikuasa di dunia.

Baca juga: AS Berniat Halangi Rusia Peroleh Resolusi PBB untuk Kesepakatan Nuklir

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke