Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sapi-sapinya Pakai Kalung Berlonceng, Petani Jerman Digugat Tetangga

Kompas.com - 03/12/2018, 20:16 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

Sumber BBC

Dan, Regina mendapatkan banyak dukungan dari warga.

"Di pedesaan seperti tempat ini, sapi dan loncengnya merupakan bagian dari tradisi," ujar seorang penduduk.

"Semua orang harus memaklumi banyak peternakan di sini sehingga pasti banyak sapi dan kotorannya. Dari merekalah kita mendapatkan susu," ujar petani lainnya.

Namun, ada juga warga yang enggan memberikan pendapatnnya.

"Saya kira seharusnya kita tidak perlu berkomentar. Kita tak pernah tahu apa yang terjadi jika tidak terlibat," kata petani itu.

"Selalu ada dua sisi dari sebuah pertengkaran," tambah dia.

Pernyataan diplomatis juga disampaikan wali kota Holzkirchen, Olaf von Lowis.

"Apa yang dipermasalahkan di sini adalah apakah lonceng sapi bisa dianggap sebagai bagian dari budaya pertanian di kawasan ini," ujar Von Lowis.

"Pertanyaan lain adalah sejauh mana memelihara hewan bisa dianggap sebagai gangguan," tambah dia.

Von Lowis sebenarnya mengetahui masalahnya yaitu emisi (kotoran dan baunya) dan efeknya (lalat serta serangga lainnya).

"Namun membiarkan hewan-hewan ini merumput merupakan hal lazim di daerah ini dan pilar utama pertanian," tambah dia.

Baca juga: Lewat Referendum, Warga Swiss Tentukan Nasib Tanduk Sapi

Menurut jadwal, pengadilan regional Muenchen akan memutuskan sengketa hukum ini pada Januari.

Namun, untuk saat ini setidaknya tak ada suara lonceng sapi untuk sementara. Sapi-sapi Regina Killer akan berada di dalam kandang selama musim dingin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com