3. Menjadi Presiden dan Kebijakan Luar Negerinya yang Terkenal
Bush akhirnya menjadi presiden setelah memenangkan Pemilu Presiden 1988 melawan calon dari Demokrat, Michael Dukakis.
Tantangan lain datang kepada BUsh ketika Pemimpin Irak Saddam Hussein melaksanakan invasi ke Kuwait pada 1990 dan mengancam Arab Saudi.
"Aksi mereka (Irak) yang telah melakukan agresi kepada Kuwait tidak akan bertahan lama," janji Bush yang hingga kini masih dikenang.
Baca juga: Jurnalis Pelempar Sepatu ke Bush Maju dalam Pemilihan Irak
Dia membuat Operation Desert Storm dengan menggalang koalisi 32 negara di seluruh dunia untuk mengusir Saddam dari Kuwait dalam konflik yang juga dikenal sebagai Perang Teluk itu.
AS yang mengerahkan sekitar 425.000 personel militer dibantu 118.000 pasukan aliansi ditopang serangan artiler dan udara berhasil melenyapkan pasukan Irak di Kuwait.
Bush memutuskan untuk tidak menggulingkan Saddam dari kekuasaannya, sebuah tugas yang bakal diselesaikan putranya, George Walker Bush, 12 tahun kemudian.
Di akhir 1989, Bush juga mengerahkan pasukannya untuk menginvasi Panama guna menggulingkan diktator Manuel Noriega setelah pasukannya menewaskan Marinir AS yang tengah bebas tugas.
Dia juga memprakarsai fondasi bagi Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara (NAFTA) antara AS, Kanada, serta Meksiko.
Baca juga: Ini Rencana George HW Bush Jika Sudah Keluar dari Rumah Sakit
4. Kalah dalam Pilpres 1992
Awal 1992, dia mengumumkan bakal mencalonkan diri untuk periode kedua. Saat itu, rapornya mentereng setelah kemenangan koalisi di Perang Teluk.
Namun, sejumlah lawan politiknya menyebut dia tidak becus mengatasi resesi ekonomi, dan keraguan bahwa dia telah mengakhiri Perang Teluk.
Salah satu lawan politiknya, Pat Buchanan, kemudian maju dalam pemilihan calon Partai Republik, meski harus mengaku kalah.
Di Pilpres, dia berhadapan dengan Gubernur Arkansas, Bill Clinton, yang menuduh Bush tidak memberi bantuan berarti bagi kelas menengah.
3 November 1992, Bush akhirnya harus takluk kepada Clinton setelah dia hanya mendapat 168 electoral votes berbanding 370 milik Clinton.
Baca juga: Sepekan Usai Kematian Istrinya, Kondisi George HW Bush Kritis
Kaum konservatif Republik berkata, kekalahan Bush terjadi karena dia melanggar sendiri kampanye-nya yang paling terkenal pada Pilpres 1988, "Baca Bibir Saya: Tidak Ada Pajak".
5. Aktivitas Setelah Tak Jadi Presiden
Lepas dari tugasnya sebagai presiden, Bush Senior memenuhi janjinya untuk terjun dari pesawat dalam rangka bersenang-senang.
Dia menuntaskan janjinya itu dalam perayaan ulang tahunnya yang ke-75, 80, dan ke-90. Dia kemudian bergabung dengan mantan rivalnya Bill Clinton.
Bersama keduanya menggalang dana bagi korban tsunami di Asia pada 2004 dan gempa bumi Haiti enam tahun berselang.
Pada 2017, dia bersama mantan presiden lainnya seperti Clinton, Jimmy Carter, putranya George Walker, dan presiden aktif Barack Obama menggalang donasi bagi korban badai di Texas.
Baca juga: 4 Mantan Presiden AS Reuni di Acara Pemakaman Barbara Bush
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.