KIEV, KOMPAS.com - Presiden Ukraina Petro Poroshenko meminta Organisasi Pertahanan Atlantik Utara (NATO) untuk mengirim angkatan lautnya.
Permintaan itu diajukan di tengah ketegangan Ukraina dan Rusia pasca-insiden yang terjadi di Selat Kerch pada Minggu (25/11/2018).
Baca juga: Putin Tuduh Presiden Ukraina Provokasi demi Popularitas Jelang Pemilu
Saat itu, dua kapal artileri ringan dan satu kapal tongkang Ukraina ditembaki dan disita, sementara para pelautnya ditawan Rusia.
Kepada harian Jerman Bild via BBC Kamis (29/11/2018), Poroshenko berkata Presiden Rusia Vladimir Putin ingin menguasai Laut Azov.
Secara khusus dia meminta Jerman sebagai sekutu dekat maupun negara NATO lainnya mengirim kapal perang ke Laut Azov untuk membantu keamanan Ukraina.
Poroshenko menyebut agresi yang dilakukan Kremlin sudah tidak bisa diterima. Dia mencontohkan Crimea yang dicaplok pada 2014.
"Kemudian utara Ukraina, kini Azov. Jerman seharusnya paham. Siapa yang bakal diincar Putin jika kami tidak berusaha menghentikannya?" tanya Poroshenko.
NATO belum memberi komentar atas pernyataan Poroshenko. Namun sebelumnya, Sekjen NATO Jens Stoltenberge mendesak Rusia membebaskan kapal dan pelaut Ukraina.
Stoltenberge menegaskan Moskwa harus menyadari konsekuensi atas aksi yang mereka lakukan, dan berujar bakal terus memberikan dukungan kepada Kiev.
Kapal-kapal itu tengah berlayar dari Odesaa menuju Mariupol, kota pelabuhan Ukraina di Azov, ketika kapal Badan Keamanan Rusia (FSB) menghadang.
Berdasarkan perjanjian 2003, kedua negara sepakat untuk berbagi Laut Azov. Namun keputusan Moskwa membuka jembatan di Kerch memperkeruh situasi.
Kiev telah merilis peta pada Rabu (28/11/2018) di mana posisi kapal itu berada di luar teritori Crimea saat insiden tersebut berlangsung.
Sementara Putin bersikukuh militernya mempunyai hak karena melihat kapal AL Ukraina telah melanggar kedaulatan mereka.
Baca juga: Tentaranya Tahan Tiga Kapal Ukraina, Putin: Mereka Hanya Melakukan Kewajiban
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.