RIYADH, KOMPAS.com — Pemerintah Arab Saudi kemungkinan akan menjadikan seorang perwira tinggi intelijen yang dekat dengan Pangeran Mohammed bin Salman (MBS) terkait dugaan pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi.
Kabar ini disampaikan tiga orang yang mengetahui rencana tersebut kepada harian The New York Times, Kamis (18/10/2018).
Rencananya, yang akan dituding mendalangi hilangnya Khashoggi adalah Mayor Jenderal Ahmed al-Assiri, seorang penasihat Pangeran MBS.
Baca juga: Presiden Trump Akhirnya Percaya Jurnalis Jamal Khashoggi Dibunuh
Jika kabar ini benar, hal tersebut akan menjadi pengakuan besar dari Pemerintah Arab Saudi dalam kasus hilangya kolumnis The Washington Post itu.
Menjadikan Jenderal Assiri sebagai kambing hitam akan memberikan penjelasan yang masuk akal sekaligus menghapus dugaan bahwa Pangeran MBS terlibat dalam masalah ini.
Apalagi, dengan terus bertambahnya bukti, intelijen AS semakin yakin Pangeran MBS ada di belakang hilangnya Khashoggi.
Sementara itu, Pemerintah Turki mengklaim memiliki bukti bahwa Khashoggi dibunuh dan dimutilasi di konsulat Saudi di Istanbul oleh 15 orang agen negeri itu.
Setelah dua pekan terus membantah meski mendapat tekanan kuat dari Turki dan Washington DC, Pemerintah Arab Saudi bersikukuh untuk menggelar investigasi sendiri.
Namun, di tengah investigasi itu, Pemerintah Saudi sudah "mempersiapkan" Assiri sebagai kambing hitam, menurut tiga sumber yang dekat dengan pemerintah Saudi.
Bahkan, tiga sumber itu menambahkan, nama Jenderal Assiri sudah didiskusikan dan disampaikan ke orang-orang dekat Gedung Putih.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.