Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 18/10/2018, 13:48 WIB
|

NEW DELHI, KOMPAS.com - Keputusan untuk mengganti nama sebuah kota di India memicu ketegangan dan tudingan anti-Muslim kepada pemerintah negara bagian Uttar Pradesh.

Pasalnya, pada Selasa (16/10/2018), kabinet Uttar Pradesh menyetujui penggantian nama kota terbesar di negara bagian itu, Allahabad menjadi Prayagraj.

Nama itu berasal dari nama Prayag sebelum diganti di masa kekuasaan Dinasti Mughal di kawasan tersebut pada akhir abad ke-16.

Baca juga: Uttar Pradesh Larang Penyembelihan Sapi, Harga Daging di India Meroket

Dalam bahasa Sansekerta, Prayag berarti tempat untuk berkurban, merujuk pada keyakinan agama Hindu bahwa di tempat itulah di mana sungai Gangga dan Yamuda bertemu, Brahma melakukan persembahan pertamanya.

"Sejak awal kota ini sudah dikenal dengan nama Prayagraj. Bagi yang menentang keputusan ini, apa perasaanmu jika nama yang diberika orangtuamu diganti?" kata Menteri Kesehatan Uttar Pradesh, Siddharth Nath Singh.

Kota yang terletak 650 kilometer sebelah tenggara New Delgi itu merupakan kampung halaman dinasti Nehru-Gandhi yang menghasilkan tiga perdana menteri India.

Kota ini juga menjadi lokasi Kumbh Mela, lokasi ziarah agama Hindu terbesar di dunia. Terakhir kali prosesi itu digelar adalah pada 2013 dan dipadati 100 juta orang peziarah.

Sudah sejak lama kelompok nasionalis Hindu menuntut agar nama Allahabad diganti. Sebab, nama itu erat kaitannya dengan kekuasaan Dinasti Mughal yang oleh sebagian warga India dianggap sebagai penguasa asing.

Secara tradisional sejumlah pemimpin India memandang, para anggota dinasti Mughal beritegrasi dengan mayoritas komunitas Hindu di sekitarnya sehingga membentuk budaya yang amat unik.

Perubahan nama kota bukan hal aneh di India. Sejak merdeka dari Inggris pada 1947, beberapa kota sudah berganti nama untuk menghilangkan jejak kolonialisme.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke