Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/10/2018, 20:39 WIB
|

NEW DELHI, KOMPAS.com - Menjelang pemilihan umum tahun depan dan demi mencegah kemarahan publik, pemerintah India, Kamis (4/10/2018), akhirnya menurunkan harga jual BBM.

Dalam beberapa bulan terakhir harga BBM naik tajam karena dipengaruhi meningkatnya harga minyak dunia dan melemahnya nilai tukar rupee terhadap dollar AS.

Meski demikian, pemerintah akhirnya memutuskan mengurangi harga BBM sebesar 2,5 rupee atau sekitar Rp 515 per liternya.

Baca juga: Pemerintah Venezuela Akhiri Kebijakan Harga BBM Murah

Menteri Keuangan Arun Jaitley mengatakan, pemerintah menghilangkan biaya cukai sebesar 1,5 rupee per liter sehingga perusahaan minyak masih mendapatkan untung 1 rupee per liter.

Jaitley juga mendesak pemerintah negara bagian untuk memangkas pajak pertambahan nilai sebanyak 2,5 rupee per liter sehingga konsumen bisa mendapatkan keuntungan 5 rupee atau sekitar Rp 1.000 setiap liternya.

"Saya harap semua pemerintah negara bagian melakukan hal ini sehingga konsumen diuntungkan," kata Jaitley.

Naiknya harga BBM amat memukul warga kelas menengah India di saat pemerintah tengah berjuang untuk mengendalikan laju inflasi.

Bulan lalu, warga yang dipimpin partai-partai oposisi turun ke jalan untuk menuntut pemerintah menurunkan harga jual BBM.

Partai Kongres, oposisi utama pemerintah, menggunakan kenaikan harga BBM ini untuk mengkritik pemerintahan PM Narendra Modi yang berjuang untuk meraih masa jabatan kedua tahun depan.

Baca juga: Sejak Sabtu, Pertamina Naikkan Harga BBM

Dalam beberapa bulan belakangan nilai tukar rupee terhadap dollar AS mencapai titik terendahnya.

Hal ini amat memengaruhi perekonomian India apalagi kebutuhan BBM negeri itu sebagian besar diperoleh dari impor yang harus dibayar dengan menggunakan dollar AS.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com