MOSKWA, KOMPAS.com - Badan intelijen Norwegia, PST, telah menahan seorang pria warga Rusia yang dituduh menjadi mata-mata.
Pria berusia 51 tahun itu ditahan pada Jumat (21/9/2018) di bandara Oslo dan diperintahkan untuk ditahan selama dua pekan.
Dia ditahan karena dicurigai melakukan kegiatan intelijen ilegal selama seminar antar-parlemen di Storting, yang dihadiri perwakilan dari 34 negara dan membahas soal digitalisasi.
Pengacara pria Rusia yang ditahan, Hege Aakre mengatakan, kliennya menolak tuduhan yang disebutnya sebagai kesalahpahaman.
"Dia mengatakan tidak mengerti mengaoa dirinya dituduh melakukan hal itu (kegiatan intelijen) dan percaya bahwa itu adalah kesalahpahaman," ujarnya dilansir AFP.
Baca juga: Putin: Dua Tersangka Mata-mata yang Dicari Inggris adalah Warga Sipil
Disampaikan juru bicara PST, Martin Bernsen, penyelidikan yang dilakukan pada tahap awal memunculkan kecurigaan atas dasar pengamatan dan perilaku tersangka.
Menanggapi penahanan salah seorang warganya, Moskwa pada Senin (24/9/2018) telah memanggil duta besar Norwegia.
Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan akan meminta penjelasan dari Dubes Norwegia atas tuduhan yang mereka sebut tidak masuk.
Kementerian telah mengidentifikasi pria yang ditahan di Norwegia sebagai MA Bochkaryov. Dia diketahui bekerja sebagai staf pembantu di majelis tinggi parlemen Rusia.
Atas tuduhan mata-mata yang dijatuhkan Norwegia kepada salah seorang warga negaranya, Moskwa berjanji akan melakukan tindakan balasan.
"Tidak diragukan bahwa langkah seperti itu tidak akan berlalu tanpa konsekuensi," kata Kementerian Luar Negeri Rusia dalam pernyataannya, Senin (24/9/2018).
Sebelumnya pada Minggu, Duta Besar Rusia untuk Norwegia, Teimuraz Ramishvili turut mengkritik penahanan itu dan menyebut tuduhan yang diberikan didasarkan pada bukti konyol.
Sementara media lokal Rusia berspekulasi, jika terbukti bersalah, maka Norwegia akan dapat menggunakan kasus ini sebagai bahan negosiasi pertukaran dengan Moskwa, yang pada bulan April telah menahan seorang warga Norwegia dengan tuduhan serupa.
Baca juga: Begini Cara Dua Mata-mata Rusia Racuni Skripal dengan Novichok
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.