GUJARAT, KOMPAS.com - Otoritas India memerintahkan penyelidikan atas kematian belasan ekor singa liar Asia yang terjadi dalam 10 hari terakhir.
Diperkirakan hingga 12 ekor singa telah mati dalam kurang dari dua pekan, termasuk beberapa ekor anak singa.
Petugas mengklaim sebagian besar dari singa-singa itu mati akibat infeksi organ paru-paru, sementara lainnya mati karena berkelahi.
Bangkai singa tersebut ditemukan di kawasan Taman Nasional Hutan Lindung Gir yang terletak di negara bagian Gujarat, India barat.
Baca juga: Anjing Betina di Kebun Binatang China Rawat Anak Singa, Harimau, dan Hyena
Hutan Lindung Gir yang berada di wilayah negara bagian Gujarat di barat India itu memiliki luas 1.400 kilometer persegi.
Kematian belasan hewan dilindungi itu mendorong pemerintah negara bagian untuk memerintahkan dilakukannya penyelidikan.
Bangkai singa yang telah ditemukan tersebut termasuk tiga singa betina dewasa, dua singa jantan dan enam anak singa.
Tiga bangkai singa ditemukan di wilayah Dhara dan lainnya ditemukan di area Roniya.
Hasil pemeriksaan terhadap bangkai singa menunjukkan sembilan singa mati akibat infeksi paru-paru dan lainnya karena berkelahi.
"Kami telah menemukan 11 bangkai singa di Hutan Gir," kata Wakil Konservator Hutan, P Purushothama, dilansir India Today.
Sementara pejabat departemen kehutanan, Vijay Chaudhary mengatakan kepada AFP, utamanya kematian singa-singa tersebut dikarenakan penyebab alami dan infeksi.
Singa liar Asia telah masuk dalam daftar hewan nyaris terancam punah pada tahun 2000 dan diketahui hanya tinggal tersisa di satu hutan di India, yakni di Hutan Lindung Gir.
Hasil sensus yang dilakukan pada 2015 lalu menunjukkan jumlah singa liar Asia di Hutan Gir hanya tersisa 521 ekor. Sekitar 10 di antaranya mati dalam banjir pada 2016.
Singa tersebut menjadi atraksi utama yang menarik para turis datang ke negara bagian itu, namun di masa lalu banyak menjadi incaran pemburu.
Baca juga: Atasi Kepunahan, Dua Singa Dilahirkan Lewat Inseminasi Buatan
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.