WASHINGTON DC, KOMPAS.com — Pesawat militer pengintai Ilyushin Il-20 Rusia yang hilang dari radar pada Senin (17/9/2018) malam tak sengaja ditembak jatuh sekutunya sendiri, Suriah.
Kabar itu diungkapkan seorang pejabat Amerika Serikat (AS) yang memahami insiden tersebut, sebagaimana diberitakan CNN pada Selasa (18/9/2018).
Pejabat anonim itu mengatakan, jatuhnya Il-20 setelah sistem pertahanan Suriah melakukan serangan balasan kepada jet tempur Israel.
Baca juga: Pesawat Militer Rusia Hilang dari Radar di Perairan Suriah
Empat jet tempur F-16 itu menggelar serangan di Provinsi Latakia. Saat membalas itulah, pesawat Il-20 yang membawa 14 personel terhantam.
Washington memahami insiden itu setelah Suriah menyiarkan panggilan radio frekuensi internasional permintaan penyelamatan.
AS kemudian menerima pesan langsung dari sebuah negara mengenai jenis pesawat yang ditembak serta situasi penembakan.
Pejabat itu tak menjelaskan negara mana yang memberikan detil pesawat. Namun, kuat dugaan negara yang menjabarkannya adalah Rusia.
Sebelumnya, Kementerian Pertahanan Rusia mengumumkan pesawat buatan Uni Soviet itu menghilang di Laut Mediterania, 35 kilometer dari pantai Suriah.
Pesawat itu ditembak pukul 23.00 waktu setempat. Pejabat Kremlin menuturkan, jatuhnya Il-20 merupakan "insiden kritis tak terduga".
Dalam pernyataannya, Kemenhan Rusia menyebut ada negara yang membantu Israel menyerang Latakia yang merupakan basis Presiden Bashar al-Assad.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.