Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Para Terpidana dan Eksekutor Hukuman Mati di Jepang

Kompas.com - 07/09/2018, 16:13 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

Sumber AFP

Nyatanya, banyak terpidana mati yang menanti eksekusi hingga bertahun-tahun. Kini terdapat 101 orang terpidana mati di Jepang yang masih menanti eksekusi.

"Terpidana biasanya hanya diberitahu soal nasib mereka hanya beberapa jam sebelum eksekusi digelar, beberapa orang bahkan tidak diberitahu sama sekali," demikian pernyataan Amnesti Internasional.

"Terpidana terus diisolasi sehingga mereka amat menderita karena tidak mengetahui kapan eksekusi digelar, bahkan tak jarang hingga beberapa puluh tahun," tambah Amnesti.

Bahkan, lanjut Amnesti, keluarga terpidana diberitahu setelah eksekusi hukuman mati dilaksanakan.

Baca juga: Perempuan Aktivis di Arab Saudi Terancam Hukuman Mati

Munehiro Nishiguchi, seorang terpidana mati kasus pembunuhan, masih menanti nasib karena kasusnya kini sedang disidangkan di Mahkamah Agung.

Namun, kabar eksekusi 13 anggota sekte Aum Shinri Kyo belum lama ini membuat Nishiguchi amat terkejut.

"Saya merasa menjadi seseorang yang amat lemah," ujarnya dalam surat kepada Yo Nagatsuka yang sedang membuat film dokumenter tentang hukuman mati di Jepang.

"Saya kini menyadari hukuman sesungguhnya adalah penderitaan dan ketakutan yang saya rasakan saat menanti hari eksekusi," tabah Nishiguchi.

Pada 2014 pemerintah menggelar survei terhadap sekitar 1.800 orang dan menunjukkan 80 persen orang berpikir hukuman mati "tak bisa dihindari" dan hanya 10 persen warga Jepang yang setuju hukuman mati dihapus.

Di sisi lain, sebanyak 38 persen mengatakan, hukuman mati bisa dihapus dan diganti dengan hukuman penjara seumur hidup tanpa peluang bebas bersyarat.

Hukuman penjara tanpa kemungkinan bebas bersyarat justru tidak diizinkan jika menggunakan undang-undang yang masih berlaku.

Hingga saat ini tak terlihat tanda-tanda pemimpin Jepang berupaya untuk mengubah sistem hukum yang ada saat ini.

Baca juga: WNI Lolos Hukuman Mati di Malaysia

Pada 5 Juli 2018, sehari sebelum eksekusi tujuh anggota Aum Shinri Kyo, PM Shinzo Abe tertangkap kamera sedang berpesta bersama sesama politisi.

Abe bahkan mengacungkan ibu jari bersama menteri kehakiman yang meneken perintah hukuman mati itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com