"Kami sudah menyaksikan banyak negara besar datang dan terkadang membeli pengaruh di Pasifik. Beberapa negara amat agresif, hingga ke cara mereka memperlakukan kami," ujar Waqa.
"Kini lewat forum ini, semua pemimpin tahu betapa arogannya orang-orang ini," lanjut Waqa.
Baca juga: Kisah Nauru, Guantanamo-nya Australia di Pasifik
Waqa menegaskan, Beijing harus meminta maaf atas perilaku diplomatnya itu dan berencana membawa masalah ini ke PBB.
"Tak hanya itu, kami akan menyebutnya di setiap acara PBB dan ajang internasional lainnya," kata Waqa.
Namun, China nampaknya tidak akan meminta maaf. Seorang juru bicara Kemenlu China, Rabu (5/9/2018) mengatakan, Nauru sudah melanggar aturan dan "mempertontonkan lelucon yang tak lucu".