Sebagai penembak yang akurat, ia lebih memilih menarget pesawat musuh dari jarak 200-300 meter.
Pesawat yang pernah menjadi "korban" Kozhedub di antaranya, bomber tukik Ju-87, bomber He-111, pesawat tempur Fw-190, dan Bf-109, dan bahkan pesawat tempur bertenaga jet pertama di dunia, Me-262.
Catatan gemilang karier Kozhedub adalah, di bawah kepemimpinannya Divisi Aviasi Tempur ke-324 Rusia meraih 239 kemenangan dalam Perang Korea (1950-1953).
2. Alexander Pokryshkin
Ia memulai karier militernya sebagai montir pesawat terbang. Pokryshkin tercatat pernah 39 kali gagal masuk ke sekolah penerbangan, tetapi upaya terakhirnya membuahkan hasil.
Selama perang Patriotik Raya, Pokryshkin melihat perang udara tidak hanya sebagai keterampilan untuk dipelajari, tetapi juga sains. Dengan teliti ia mempelajari pertempuran yang melibatkan skuadronnya.
Pokryshkin termasuk di antara sedikit orang yang mengerti betapa kunonya taktik Angkatan Udara Soviet selama perang, dan berkontribusi banyak untuk memperbaikinya.
Alexander Pokryshkin bukan tipikal "pemain aman". Dia selalu mencoba menyerang pesawat utama dalam formasi musuh karena itu adalah yang paling sulit.
3. Nikolay Gulayev
Meski nomor tiga di peringkat pilot paling mematikan Soviet selama Perang Dunia II, Nikolay Gulayev mungkin memegang rekor tak terkalahkan sebagai pilot paling konsisten.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan