Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bebaskan Warganya yang Diculik, Korsel Kirim Kapal Perang ke Libya

Kompas.com - 02/08/2018, 14:41 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

Sumber SCMP

SEOUL, KOMPAS.com - Pemerintah Korea Selatan, Kamis (2/8/2018), mengirimkan kapal perangnya ke Libya untuk memastikan pembebasan seorang warganya dan tiga warga negara Filipina yang diculik di negeri Afrika Utara itu.

Kapal perang Munmu the Great berbobot 4.000 ton itu selama ini bertugas dalam operasi anti-bajak laut di Teluk Aden.

"Sebagai tugas tambahan untuk melindungi kapal komersial, kapal perang ini juga siap untuk semua kemungkinian termasuk dukungan militer," demikian pernyataan Kemenhan Korea Selatan tanpa penjelasan lebih lanjut.

Ketiga teknisi Filipina dan seorang warga Korsel ini diculik dalam  serangan di sebuah proyek air bersih di wilayah barat Libya pada 6 Juli lalu.

Baca juga: Militer Libya Minta Bantuan Inggris untuk Beri Pelatihan Anti-teror

Pemerintah Filipina sudah membenarkan, ketiga warganya memang ditampilkan dalam sebuah video yang beredar di media sosial pekan ini.

Video yang juga diunggah kelompok intelijen SITE memperlihatkan keempat pria tersebut menyampaikan sesuatu dalam bahasa Inggris.

Seorang penjaga bersenjata terlihat berjongkok di dekat keempat pria itu. Namun, sejauh ini identitas penculik tak diketahui dan tidak ada satu kelompok pun yang mengklaim bertanggung jawab.

"Kedubes Filipina di Tripoli sudah memastikan ketiga orang di video itu memang para teknisi Filipina yang diculik bulan lalu," kata juru bicara Kemenlu Filipina, Elmer Cato.

Sementara juru bicara kantor kepresidenan Korea Selatan mengatakan, pemerintah negeri itu akan melakukan segala upaya untuk memastikan keselamatan warganya.

"Negara dan presidennya tidak akan melupakan dia," ujar juru bicara kepresidenan Korea Selatan, Kim Eui-kyeom.

Baca juga: Menegangkan, Final Piala Libya Diwarnai Suara Tembakan

"Pemerintah telah menjalin kerja sama dengan pemerintah Libya dan sekutu lain seperti Filipina dan AS sejak insiden ini terjadi demi keselamatan dan pembebasannya," tambah Kim.

Sejak pemimpin Libya Moammar Khadaffi terguling dan tewas pada 2011, para pekerja dan diplomat asing kerap menjadi sasaran penculikan yang dilakukan berbagai kelompok ekstremis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com