SEOUL, KOMPAS.com - Pemerintah Korea Selatan, Kamis (2/8/2018), mengirimkan kapal perangnya ke Libya untuk memastikan pembebasan seorang warganya dan tiga warga negara Filipina yang diculik di negeri Afrika Utara itu.
Kapal perang Munmu the Great berbobot 4.000 ton itu selama ini bertugas dalam operasi anti-bajak laut di Teluk Aden.
"Sebagai tugas tambahan untuk melindungi kapal komersial, kapal perang ini juga siap untuk semua kemungkinian termasuk dukungan militer," demikian pernyataan Kemenhan Korea Selatan tanpa penjelasan lebih lanjut.
Ketiga teknisi Filipina dan seorang warga Korsel ini diculik dalam serangan di sebuah proyek air bersih di wilayah barat Libya pada 6 Juli lalu.
Baca juga: Militer Libya Minta Bantuan Inggris untuk Beri Pelatihan Anti-teror
Pemerintah Filipina sudah membenarkan, ketiga warganya memang ditampilkan dalam sebuah video yang beredar di media sosial pekan ini.
Video yang juga diunggah kelompok intelijen SITE memperlihatkan keempat pria tersebut menyampaikan sesuatu dalam bahasa Inggris.
Seorang penjaga bersenjata terlihat berjongkok di dekat keempat pria itu. Namun, sejauh ini identitas penculik tak diketahui dan tidak ada satu kelompok pun yang mengklaim bertanggung jawab.
"Kedubes Filipina di Tripoli sudah memastikan ketiga orang di video itu memang para teknisi Filipina yang diculik bulan lalu," kata juru bicara Kemenlu Filipina, Elmer Cato.
Sementara juru bicara kantor kepresidenan Korea Selatan mengatakan, pemerintah negeri itu akan melakukan segala upaya untuk memastikan keselamatan warganya.
"Negara dan presidennya tidak akan melupakan dia," ujar juru bicara kepresidenan Korea Selatan, Kim Eui-kyeom.
Baca juga: Menegangkan, Final Piala Libya Diwarnai Suara Tembakan
"Pemerintah telah menjalin kerja sama dengan pemerintah Libya dan sekutu lain seperti Filipina dan AS sejak insiden ini terjadi demi keselamatan dan pembebasannya," tambah Kim.
Sejak pemimpin Libya Moammar Khadaffi terguling dan tewas pada 2011, para pekerja dan diplomat asing kerap menjadi sasaran penculikan yang dilakukan berbagai kelompok ekstremis.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.