Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditahan 15 Hari Akibat Salah Tangkap, Pria Ini Dapat Rp 50 Miliar

Kompas.com - 31/07/2018, 20:13 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

Sumber Newsweek

DETROIT, KOMPAS.com - Seorang pria yang menghabiskan 15 hari dalam tahanan karena salah tangkap setelah diduga melakukan percobaan pembunuhan mendapatkan komnpensasi.

Dan, kompensasi yang diterima Marvin Seales asal Detroit ini bukan sedikit yaitu 3,5 juta dolar AS atau sekitar Rp 50 miliar.

Sebenarnya peristiwa salah tangkap itu terjadi pada 2012, ketika Marvin ditahan polisi yang mencari seorang buronan yang menggunakan nama samaran yang mirip dengan nama Marvin.

Baca juga: Korban Salah Tangkap Kasus Pencurian Motor Tak Bisa Melamar Kerja

Sang buronan, yang nama aslinya adalah Roderick Siner, dicari karena keterlibatannya dalam kasus penembakan pada 2010.

Harian Detroit Free Press mengabarkan, sebenarnya antara Roderick tak memiliki kesamaan fisik sama sekali dengan Marvin.

Setelah akhirnya dibebaskan usai 15 hari mendekam di tahanan, Marvin menggugat pemerintah kota Detroit dan Thomas Zberkot, petugas yang menangkapnya.

Setelah melakukan sidang selama satu jam dan 50 menit pada Senin (29/7/2018), pengadilan memutuskan untuk memberikan uang kompensasi 3,5 juta dolar AS untuk Marvin.

Jumlah kompensasi yang diterima Marvin ini diyakini menjadi yang terbesar bagi korban salah tangkap di negara bagian Michigan.

"Saya tidak mengantisipasi hal semacam ini. Saya tidak berharap pengadilan, hakim, juri akan memercayai saya," kata Marvin.

Marvin menceritakan, dia berulang kali menjelaskan kepada polisi yang datang untuk menangkapnya di sebuah pergudangan tempatnya  bekerja bahwa dia bukanlah orang yang diburu polisi.

"Saat dia (Marvin) diborgol, dia meminta petugas untuk membuka dompetnya untuk melihat KTP, kartu jaminan sosial, kartu kredit dan semuanya," kaya pengacara Marvin, James Harrington.

"Namun, mereka hanya tertawa dan mengatakan semua yang dikatakan klien saya palsu," tambah Harrington.

Pernyataan tak bersalah Marvin diabaikan dan hasilnya dia harus mendekam 15 hari di tahanan atas kejahatan yang tak pernah dia lakukan.

"Saya amat takut. Saya tak pernah masuk penjara. Rasanya seperti di neraka. Satu jam terasa seperti sehari. Sehari seperti sebulan. Saya dikurung dengan para penjahat sungguhan," kenang Marvin.

Polisi akhirnya membebaskan Marvin setelah korban penembakan memastikan di pengadilan  dalam pemeriksaan awal bahwa Marvin bukan orang yang menembaknya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com