Salin Artikel

Ditahan 15 Hari Akibat Salah Tangkap, Pria Ini Dapat Rp 50 Miliar

Dan, kompensasi yang diterima Marvin Seales asal Detroit ini bukan sedikit yaitu 3,5 juta dolar AS atau sekitar Rp 50 miliar.

Sebenarnya peristiwa salah tangkap itu terjadi pada 2012, ketika Marvin ditahan polisi yang mencari seorang buronan yang menggunakan nama samaran yang mirip dengan nama Marvin.

Sang buronan, yang nama aslinya adalah Roderick Siner, dicari karena keterlibatannya dalam kasus penembakan pada 2010.

Harian Detroit Free Press mengabarkan, sebenarnya antara Roderick tak memiliki kesamaan fisik sama sekali dengan Marvin.

Setelah akhirnya dibebaskan usai 15 hari mendekam di tahanan, Marvin menggugat pemerintah kota Detroit dan Thomas Zberkot, petugas yang menangkapnya.

Setelah melakukan sidang selama satu jam dan 50 menit pada Senin (29/7/2018), pengadilan memutuskan untuk memberikan uang kompensasi 3,5 juta dolar AS untuk Marvin.

Jumlah kompensasi yang diterima Marvin ini diyakini menjadi yang terbesar bagi korban salah tangkap di negara bagian Michigan.

"Saya tidak mengantisipasi hal semacam ini. Saya tidak berharap pengadilan, hakim, juri akan memercayai saya," kata Marvin.

Marvin menceritakan, dia berulang kali menjelaskan kepada polisi yang datang untuk menangkapnya di sebuah pergudangan tempatnya  bekerja bahwa dia bukanlah orang yang diburu polisi.

"Saat dia (Marvin) diborgol, dia meminta petugas untuk membuka dompetnya untuk melihat KTP, kartu jaminan sosial, kartu kredit dan semuanya," kaya pengacara Marvin, James Harrington.

"Namun, mereka hanya tertawa dan mengatakan semua yang dikatakan klien saya palsu," tambah Harrington.

Pernyataan tak bersalah Marvin diabaikan dan hasilnya dia harus mendekam 15 hari di tahanan atas kejahatan yang tak pernah dia lakukan.

"Saya amat takut. Saya tak pernah masuk penjara. Rasanya seperti di neraka. Satu jam terasa seperti sehari. Sehari seperti sebulan. Saya dikurung dengan para penjahat sungguhan," kenang Marvin.

Polisi akhirnya membebaskan Marvin setelah korban penembakan memastikan di pengadilan  dalam pemeriksaan awal bahwa Marvin bukan orang yang menembaknya.

Sementara itu, pemerintah kota Detroit berusaha membela Zberkot yang dinilai tidak melakukan kesalahan saat menangkap Marvin.

"Tersangka kerap mengatakan polisi menangkap orang yang salah," ujar kuasa hukum pemerintah kota Detroit.

Gugatan hukum melawan pemerintah Detroit dan Zberkot memakan waktu bertahun-tahun karena kerumitan yang terjadi setelah kota itu dinyatakan bangkrut.

"Sejumlah fakta menunjukkan bahwa klien saya, Marvin Seales, bukan orang yang disebut di surat perintah penangkapan," kata Harrington.

"Nama buronan itu adalah Roderick Sinel yang tak memiliki hubungan atau kesamaan apapun dengan Tuan Seales," tambah Harrington.

"Tuan Seales sudah memberi informasi kepada polisi tentang salah identifikasi itu tetapi polisi mengabaikannya," Harrington menegaskan.

Harrington menambahkan, kesalahan polisi bisa dihindari jika mereka memeriksa sistem jaringan informasi penegak hukum Michigan usai menangkap Marvin.
 

https://internasional.kompas.com/read/2018/07/31/20135911/ditahan-15-hari-akibat-salah-tangkap-pria-ini-dapat-rp-50-miliar

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke