JAKARTA, KOMPAS.com – Proses penyelamatan 12 orang pesepak bola remaja dan seorang pelatihnya yang terjebak di Goa Tham Luang, Thailand, menjadi perhatian dunia.
Jalannya penyelamatan berlangsung dramatis karena medan yang dihadapi tak mudah.
Selain tim penyelamat dari dalam dan luar negeri, berbagai lapisan masyarakat sipil di Thailand ikut andil dalam proses penyelamatan itu.
Sekumpulan ibu-ibu menyediakan makanan, mencucikan seragam petugas yang penuh lumpur, petani yang merelakan sawahnya gagal panen karena dialiri air dari goa, dan orangtua yang sepakat tidak ingin mengetahui identitas anak yang berhasil diselamatkan sebelum semua korban dapat dikeluarkan.
Baca juga: Kisah Penyelamatan Klub Bola dari Gua di Thailand yang Mendunia
Apa yang terjadi di Thailand dalam proses penyelamatan ini dinilai menunjukkan solidaritas dan empati yang tinggi.
Di tengah suasana genting, tidak ada pihak yang terlihat saling menyalahkan dan menjatuhkan.
Atmosfer dan dukungan positif begitu menonjol dan bisa dirasakan semangat kebersamaannya.
Warga dunia mengikuti perkembangan berita soal penyelamatan di utara Thailand ini, termasuk masyarakat Indonesia.
Melalui twit di media sosial Twitter, para netizen Indonesia mengaku salut dan memuji upaya penyelamatan serta solidaritas warga di Thailand.
Baca juga: Kerap Menelusuri Goa, Dokter Australia Ikut Selamatkan Remaja Thailand
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.