MANILA, KOMPAS.com - Pasukan Filipina yang memburu pemberontak komunis secara tak sengaja menewaskan enam orang polisi dan melukai sembilan orang lainnya yang tengah berpatroli di hutan.
AD Filipina mengatakan, tengah menggelar investigasi terkait insiden yang terjadi pada Senin (25/6/2018) itu.
Insiden tersebut terjadi tak lama setelah tengah melakukan negosiasi yang ditujukan untuk mengakhiri pemberontakan paling panjang di Asia itu.
Baca juga: Setahun Setelah Pengepungan Marawi, Tentara Filipina Masih Siaga Merah
"Lokasi kejadian di sebuah hutan lebat sehingga pasukan tak bisa melihat jelas posisi mereka," kata Kapten Francis Agno, juru bicara divisi angkatan darat yang terlibat dalam baku tembak selama 30 menit tersebut.
"Setelah baku tembak usai, pasukan kami baru mengetahui bahwa yang bentrok dengan mereka adalah pasukan kepolisian. Kini tengah digelar investigasi terkait masalah ini," tambah Francis.
Smeentara itu, kepolisian Filipina mengatakan, pasukannya tengah berpatroli di kawasan hutan dekat kota Santa Rita, 550 kilometer sebelah tenggara Manila.
Bentrokan itu terjadi di pulau Samar wilayah timur Filipina yang menjadi basis terakhir pasukan pemberontak Tentara Rakyat Baru (NPA).
NPA yang berhaluan komunis ini sudah memberontak melawan pemerintah Filipina selama 49 tahun dan akibatnya sudah lebih dari 30.000 orang tewas.
Selama 30 tahun terakhir, perundingan untuk mengakhiri pemberontakan komunis ini berulang kali digelar.Dan, Presiden Rodrigo Duterte memutuskan untuk menunda perundingan selama tiga bulan.
Baca juga: Duterte Tawarkan Hadiah bagi Tentara Filipina yang Bunuh Pemberontak
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.