Pendiri Dinas Rahasia dan Mantan PM Korsel Meninggal di Usia 92 Tahun

SEOUL, KOMPAS.com - Politisi yang pernah menjabat dua kali sebagai Perdana Menteri Korea Selatan (Korsel) dilaporkan meninggal dunia.

Kim Jong Pil meninggal dunia pada usia 92 tahun di Rumah Sakit Universitas Soonchunhyang pada Sabtu (23/6/2018) waktu setempat.

"Kim meninggal karena komplikasi yang terjadi akibat usia tua," kata Lee Mi Jong, pejabat rumah sakit, dilansir Associated Press via Fox News.

Baca juga: Biarawati Pahlawan saat Perang Dunia II Meninggal di Usia 103 Tahun

Karir politik Kim dimulai pada 1961. Saat itu dia bergabung dengan Mayor Jenderal Park Chung Hee melakukan kudeta yang sukses.

Dia membantu Kim mengonsolidasikan kekuasaannya dengan membantu mendirikan dinas rahasia Korsel (KCIA kini NIS) yang bertindak sebagai alat represi pemerintahan Park.

Selama Park berkuasa, KCIA mempunyai kewenangan tak terbatas untuk menangkap, menyiksa, dan mempersekusi setiap lawan politiknya.

Salah satu yang sempat diculik oleh KCIA adalah pemimpin oposisi Kim Dae Jung di sebuah hotel di Tokyo, Jepang, pada 1971.

Saat itu, Kim Dae Jung diculik karena dia mulai menjalin organisasi Korsel yang berkantor di Jepang untuk melakukan demokratisasi.

Setelah itu, Kim menempati jabatan sebagai Perdana Menteri Korsel untuk periode pertama pada 1971 hingga 1975.

25 tahun kemudian, dia membantu Kim Dae Jung, dan mengantarkannya sebagai presiden pada pemilihan umum 1997, dan kembali menjabat jadi PM pada 1998-2000.

Kim merupakan salah satu figur politik konservatif disegani di Korsel bersama mantan Presiden Kim Young Sam dan Kim Dae Jung.

Pada dekade 1980 dan 1990-an, ketiga tokoh itu merupakan politisi paling berpengaruh di Korsel sehingga dikenal sebagai era "Tiga Kim".

Dilansir AFP, trio itu sempat dilarang berpolitik pada 1980-1987 ketika Korsel di bawah kendali diktator militer Chun Doo Hwan.

Baca juga: Belum Sempat Masuk Bui, Eks Bendahara Nazi Meninggal di Usia 96 Tahun