KOMPAS.com - Menjelang matahari terbenam, Kamis, 21 Juni 2018, sekitar 300an warga Kota Roma, Italia mendatangi kantor Kedutaan Besar RI di kota itu.
Mereka datang untuk mengikuti Festa della Musica: Sempre Estate in Indonesia yang diselenggarakan sebagai bagian program tahunan Pemerintah Kota Roma.
Ide acara ini adalah untuk menghadirkan suasana Indonesia di tengah kota tersebut.
Pertunjukan musik bertema “East meets West” menampilkan perpaduan instrumen tradisi Nusantara dan alat musik internasional.
Di dalamnya, dibawakan lagu-lagu daerah Indonesia, maupun internasional.
Band Dwiloka misalnya. Kelompok musik asuhan KBRI Roma ini menampilkan permainan saksofon, terompet, bas, gitar, perkusi nusantara, serta vokal dari pejabat dan staf KBRI Roma.
Untuk penabuh drum, khusus dimainkan oleh penabuh profesional Jovano Jonathan dari Jakarta.
Tabuhan Jovano berpadu dengan permainan gamelan Bali oleh Matteo dan Rudgero, dua mahasiswa Italia di Roma.
Mereka membawakan lagu-lagu hits Tanah Air, dan juga Italia.
Pada saat medley lagu daerah Indonesia, selain gamelan, ada pula permainan angklung.
Baca juga: Melihat Suasana Idul Fitri di Roma
Tampil juga grup musik Italia, Mata Project, yang membawakan musik elektronik berpadu gaya oriental, dengan lirik lagu dalam bahasa Indonesia.
Mereka tampil diiringi tarian tradisi kontemporer bernuansa Jawa Tengah dari Pinkan, pelajar Indonesia di Roma.
Puncaknya adalah permainan pianis jazz Indonesia, Nial Djuliarso, yang khusus hadir ke Roma untuk acara ini.
Nial Djuliarso tampil sendiri pada bagian awal. Kemudian dia berkolaborasi dengan Dwiloka, sebelum ditutup dengan lagu Indonesia Pusaka.
Menariknya, lagu Indonesia Pusaka itu dinyanyikan bersama dengan para pengunjung.