TOKYO, KOMPAS.com - Dua maskapai penerbangan terbesar di Jepang mengubah penggunaan nama "Taiwan" menjadi "China Taiwan" dalam situs berbahasa China mereka. Keputusan tersebut langsung memicu protes keras dari pemerintahan pulau tersebut.
Dua maskapai tersebut yakni Japan Airlines (JAL) dan All Nippon Airways (ANA) yang mengatakan perubahan dilakukan sejak 12 Juni lalu dan dimaksudkan untuk mengakomodasi pelanggan mereka.
Perubahan nama "Taiwan" menjadi "China Taiwan" hanya dilakukan pada laman berbahasa China, sedangkan untuk laman berbahasa Jepang dan lainnya tetap menggunakan nama "Taiwan".
"Kami membuat keputusan tersebut sambil terus berkonsultasi dan melapor kepada Kementerian Transportasi dan Kementerian Luar Negeri," kata salah seorang juru bicara JAL.
"Kami memilih deskripsi yang mudah dimengerti dan diterima oleh pengguna situs kami," tambahnya dilansir AFP.
Baca juga: AS Resmikan Kantor Perwakilan Baru Senilai Rp 3,4 Triliun di Taiwan
Alasan senada disampaikan pihak maskapai penerbanga ANA. Perubahan tersebut dimaksudkan untuk memudahkan pelanggan dan para pengguna situs mereka.
"Kami sama sekali tidak bermaksud mengelompokkan pelanggan tertentu namun semua pelanggan kami," kata juru bicara tersebut tanpa memberi rincian lebih lanjut.
Kendati demikian, keputusan perubahan tersebut tetap menuai kecaman dari Pemerintah Taiwan.
Kementerian Luar Negeri Taiwan mengatakan, telah melayangkan protes kepada kedua maskapai tersebut dan menuntut dilakukan koreksi terhadap "penamaan yang tidak pantas".
"Pemerintah China telah sekali lagi melakukan penekanan secara tidak wajar terhadap ruang internasional Taiwan."
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.