Saat itu, dia berupaya menghindari jeratan hukum atas kepemilikan ganja dengan berpura-pura telah tewas dengan cara bunuh diri.
Baca juga: Akhir dari Teori Konspirasi, Gigi Pastikan Kematian Hitler Tahun 1945
Setelah 8 bulan mencari perlindungan di Meksiko, FBI menangkapnya dan dengan cepat mengirimnya ke penjara di Redwood City, California, delapan bulan setelah mencari perlindungan di Meksiko.
John Darwin
Darwin terlihat mendayung kanonya pada 21 Maret 2002 di Seaton Carew, Hartlepool, Inggris. Keesokan harinya, dia dilaporkan hilang.
Pencarian skala besar dilakukan, namun tidak membuahkan hasil dan Darwin dianggap tewas.
Setelah sertifikat kematiannya keluar, istrinya memperoleh klaim asuransi sehingga dapat melunasi utang. Pada 2007, Darwin muncul dengan mengaku tidak dapat mengingat dari mana saja dia selama ini.
Namun, sebuah foto yang memperlihatkan keberadaan Darwin dengan istrinya membuktikan dia selama ini memalsukan kematiannya. Pada 2008, dia diganjar hukuman enam tahun.
Seorang pria asal Florida memalsukan kematiannya untuk mengindari kasus narkoba yang menjeratnya pada 1989.
Pada 2009, dia ditemukan hidup dan dalam keadaan sehat di Carolina Utara. Dia juga diketahui memiliki istri dan anak berusia remaja bernama William James Sweet.
Nama itu digunakan oleh Wint untuk memalsukan identitasnya selama dua dekade.
Baca juga: Studi Baru Temukan, Kehilangan Pasangan Tingkatkan Risiko Kematian
Padahal, selama penyelidikan kasus narkoba, polisi tidak menemukan bukti keterlibatan Wint dan kemudian menggugurkan kasusnya pada 1989.
John Stonehouse
Mantan parlemen Partai Buruh Inggris memalsukan kematiannya di Miami pada 1974 untuk keluar dari kesulitan keuangan yang dihadapinya.
Setumpuk pakaian miliknya ditemukan di pantai Miami, setelah dia seharusnya masuk ke air untuk berenang.
Stonehouse ditemukan di Melbourne bersama mantan sekretarisnya, Sheila Buckley. Dia juga diketahui memiliki dua paspor palsu. Pada 1976, dia diputus bersalah dan dihukum 7 tahun penjara.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.